Mohon tunggu...
Healthy

Melawan Hemofilia, Warisan yang Tak Diinginkan

24 November 2017   23:49 Diperbarui: 25 November 2017   12:32 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.nhlbi.nih.gov

Namun ada tantangan tersendiri dari tindakan pemberian faktor pembekuan darah. Isunya, ada sebagian kecil penderita yang justru menjadi resisten terhadap faktor pembekuan dari luar. Tubuh penderita hemofilia yang telah disuntik faktor pembekuan malah mengembangkan antibodi untuk menolak faktor pembekuan yang diberikan. Sehingga pemberian faktor pembekuan menjadi tidak efektif.

Selain dengan pemberian faktor pembekuan, masih ada cara yang lain. Salah satunya adalah terapi gen. Teknik medis yang satu ini masih terbilang baru dan belum bisa digunakan untuk umum. Terapi gen masih dalam tahap penelitian. Teknologi medis yang ada saat ini untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan gen memang masih belum memadai.

Cara yang ada saat ini untuk benar-benar mengobati hemofilia adalah dengan transplantasi hati. Sayangnya, resiko dan masalah yang akan ditimbulkan dari transplantasi hati dapat lebih besar dari hemofilia itu sendiri. Untuk melakukan transplantasi hati tidaklah mudah, dimulai dari pengecekan apakah orang tersebut dapat menjalani transplantasi atau tidak. Lalu pencarian donor hati yang sangat sulit dan prosedur transplantasi yang tidak mudah. Sebaiknya penderita hemofilia tidak serta merta ingin melakukan transplantasi hati karena dapat menimbulkan resiko yang lebih berbahaya.

Bagi keluarga yang telah memiliki riwayat hemofilia,sebaiknya melakukan pengecekan apakah anak mewarisi hemofilia atau tidak. Pemeriksaan dapat dilakukan sebelum kehamilan, selama masa kehamilan dan setelah kelahiran.

Pemeriksaan sebelum kehamilan dilakukan dengan memeriksa sampel darah atau jaringan pasangan untuk mendeteksi ada atau tidaknya perubahan yang mengarah pada hemofilia

Pemeriksaan selama masa kehamilan dilakukan dengan metode Chorionic Villus Sampling (CVS) atau amniosentesis. Tes CVS biasanya dilakukan ketika kehamilan memasuki usia 11-14 minggu sedangkan tes amniosentesis dilakukan di usia 15-20 minggu. Namun pemeriksaan selama kehamilan memiliki resiko keguguran janin atau lahir prematur. Lebih baik pertimbangkan dengan matang sebelum melakukan pemeriksaan ini.

Pemeriksaan pasca kelahiran dilakukan dengan tes faktor-faktor pembekuan darah. Dan biasanya sampel diambil dari tali pusar.

Kesimpulan yang bisa didapat adalah hemofilia tidak dapat dihilangkan karena merupakan penyakit warisan dari gen orangtua. Hemofilia hanya bisa dijaga agar tidak menimbulkan efek yang lebih parah lagi. Apalagi hemofilia dapat menimbulkan komplikasi seperti kerusakan sendi, anemia, hematuria, pendarahan dalam otak dan pendarahan pada sistem pencernaan.

Penderita hemofilia harus ekstra hati-hati dalam menjaga tubuhnya agar tidak mengalami pendarahan. Hal ini harus dilakukan karena pendarahan pada penderita hemofilia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dihentikan. Analoginya, penderita hemofilia adalah keran air yang mengalami kebocoran. Keran yang mengalami kebocoran tidak dapat dikontrol laju airnya sehingga dapat merugikan, sama halnya seperti hemofilia. Darah tidak dapat membeku secara normal dan darah yang keluar akan jadi lebih banyak dari biasanya. Hal ini sangat merugikan si penderita karena akan mengganggu aktivitasnya dan pada tingkat yang parah dapat mengancam keselamatannya.

Sebaiknya penderita hemofilia menghindari aktivitas yang membutuhkan kontak fisik agar meminimalisir terjadinya pendarahan. Kedua, jagalah kesehatan gigi dan gusi, karena jika gigi rusak dan harus dicabut maka akan menimbulkan pendarahan. Ketiga, jangan mengkonsumsi obat-obatan yang justru membuat darah menjadi encer. Selain itu hindari penggunaan aspirin dan ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit ringan dan menurunkan demam karena dapat memperburuk pendarahan. Terakhir, tetaplah berolahraga secara rutin, tetapi cukup dengan olahraga ringan yang tidak membutuhkan kontak fisik.

Dengan penanganan yang tepat penderita hemofilia dapat hidup seperti orang normal. Jadi jangan berkecil hati dalam menjalani hidup ini karena masih banyak yang dapat dilakukan oleh penderita hemofilia sekalipun. Semoga suatu saat nanti akan ditemukan suatu cara yang dapat menyembuhkan hemofilia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun