Mohon tunggu...
Healthy

Serangan Jantung Dapat "Menyerang" Orang Kurus?

22 Oktober 2017   12:25 Diperbarui: 23 Oktober 2017   22:46 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh hati dan fungsinya adalah untuk menghasilkan hormon dan vitamin D. Kolesterol dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang lebih dikenal dengan sebutan kolesterol jahat dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik. Fungsi dari kolesterol jahat adalah untuk mengirimkan kolesterol ke seluruh tubuh melalui arteri. Sedangkan fungsi kolesterol baik adalah untuk membersihkan saluran arteri. Nah, kolesterol jahat inilah yang akan menumpuk dan membentuk plak jika jumlahnya terlalu banyak.

Hampir semua kebutuhan kolesterol dapat dipenuhi oleh kolesterol yang telah diproduksi di hati, sehingga sebenarnya kita tidak perlu lagi untuk mengkonsumsi tambahan kolesterol. Terlalu banyak memakan makanan yang mengandung kolesterol justru membuat jumlah kolesterol menjadi berlebih, dan pada akhirnya akan mengendap dan menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika pembuluh arteri tersumbat, maka dampaknya adalah darah tidak bisa mengalir dan pada akhirnya terbentuk gumpalan darah yang akan semakin membahayakan jantung.

Bagaimana kolesterol dapat menyumbat arteri koroner? Kolesterol sendiri merupakan lemak yang ada di dalam tubuh manusia. Otomatis, ketika jumlah kolesterol semakin banyak, maka akan ada kolesterol yang mengendap. Lama-kelamaan endapan kolesterol tersebut akan semakin menumpuk dan mempersempit jalan yang seharusnya digunakan untuk mengalirkan darah.

Berarti jika orang yang bertubuh kurus tersebut tidak menjaga pola makannya dan terus memakan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, maka kemungkinan terjadinya penumpukan kolesterol pada arteri koroner semakin besar. Hal ini membuat semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut terkena jantung koroner sehingga dapat menyebabkan serangan jantung.

Selanjutnya adalah merokok, tentu kita tahu di Indonesia jumlah orang yang merokok sangatlah banyak. Rokok sendiri merupakan salah satu pemicu serangan jantung. Inilah alasan kedua mengapa orang kurus dapat terkena serangan jantung. Dengan merokok, kemungkinan orang dapat terkena serangan jantung akan meningkat cukup banyak. Jadi meskipun bertubuh kurus, jika orang tersebut merupakan perokok maka kemungkinan terkena serangan jantung akan bertambah tinggi. Rokok mengandung nikotin dan senyawa kimia lainnya yang sangat berbahaya bagi tubuh. Dengan merokok produksi kolesterol akan bertambah banyak dan memungkinkan terjadinya penumpukan plak di arteri koroner.

Merokok dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung karena pada dasarnya merokok hampir sama seperti memakan makanan yang berkolesterol. Karena semakin banyak dan semakin sering dikonsumsi, maka resiko terkena serangan jantung akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena rokok juga merusak arteri koroner dengan memicu produksi kolesterol jahat menjadi lebih banyak sehingga arteri koroner akan tersumbat oleh tumpukan kolesterol.

Selain merokok dan makan makanan yang berkolesterol, ada satu kebiasaan lagi yang sering dilakukan oleh banyak orang, yaitu minum kopi. Kopi mengandung kafein sehingga dapat mengubah ritme detak jantung menjadi lebih cepat dari kondisi normal. Jika orang yang suka minum kopi adalah perokok maka penyumbatan pembuluh akan semakin cepat. Hal ini disebabkan oleh rokok yang dapat merangsang produksi kolesterol jahat menjadi lebih banyak. Semakin banyak kolesterol jahat dan semakin cepat denyut jantung, maka pembuluh arteri juga akan semakin cepat tersumbat.

Alasan ketiga yang saya berikan adalah diabetes. Diabetes dapat terjadi pada semua orang baik yang kurus maupun yang gendut, biasanya diabetes diidap oleh orang yang gemar mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, terutama jika berlebihan. Pengidap diabetes memiliki kadar gula yang tinggi sehingga dapat menyebabkan sistem peredaran darah menjadi terganggu. Gula yang tinggi membuat sistem peredaran darah menjadi tidak optimal karena gula juga dapat menumpuk dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh. Sama seperti kolesterol yang menyumbat pembuluh, penyumbatan yang disebabkan oleh gula juga dapat memicu serangan jantung.

Orang gendut memang memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan jantung dibandingkan dengan orang yang bertubuh kurus. Orang gendut membutuhkan darah yang lebih banyak dari orang normal sehingga jantung pada orang gendut akan bekerja lebih keras daripada jantung yang ada pada orang kurus. Sedangkan orang gendut pasti akan memiliki jumlah lemak yang lebih banyak dari orang kurus, resiko penyumbatan pembuluh pun akan bertambah tinggi. Jika pembuluh cepat tersumbat karena banyaknya lemak, dan darah dipompa dengan lebih cepat karena orang gendut membutuhkan darah lebih banyak, maka proses terbentuknya gumpalan darah pun akan semakin cepat pula. Jika gumpalan darah sudah terbentuk maka akan menyebabkan jantung koroner yang akan menyebabkan serangan jantung. Selain itu sebenarnya gumpalan darah yang terbentuk tersebut juga dapat menyebabkan stroke. Oleh karena itulah orang sering beranggapan bahwa serangan jantung hanya terjadi pada orang yang berat badannya berlebihan.

Apalagi bagi orang yang sebelumnya sudah pernah terkena penyakit serangan jantung, resiko untuk terkena serangan jantung lagi sangat tinggi. Bagi anda yang sudah pernah terkena serangan jantung, sebaiknya anda harus menjaga pola hidup dengan sungguh-sungguh. Hal ini juga berlaku untuk orang yang obesitas ataupun pengidap diabetes.

Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah serangan jantung sebenarnya dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Ada yang beranggapan bahwa serangan jantung tidak dapat terjadi pada usia yang masih muda, namun faktanya tidak begitu. Selain itu ada juga yang beranggapan bahwa serangan jantung hanya terjadi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan, namun anggapan seperti itu juga salah. Memang resiko orang yang obesitas lebih tinggi dari orang yang memiliki tubuh kurus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun