Seperti yang kita tahu, dunia bisnis merupakan dunia yang cukup sulit untuk diselami. Baik itu bisnis yang dilakukan secara individu, bermitra dengan teman, maupun perusahaan yang sudah memiliki nama. Tentunya dalam dunia bisnis terlebih dalam sebuah perusahaan, kita sering mendengar kata 'konflik' dalam perusahaan. Tentunya konflik merupakan hal yang wajar di setiap perusahaan. Konflik yang ada dalam biasanya disebabkan karena adanya perbedaan pendapat atau bisa juga dengan adanya persaingan yang ketat.
Konflik dalam sebuah bisnis bersama maupun perusahaan tentunya akan memperburuk  keadaan sebuah organisasi. Maka dari itu, diperlukan manajemen konflik dalam sebuah organisasi maupun perusahaan agar masalah yang terjadi akibat konflik tersebut dapat teratasi dengan baik. Dengan adanya manajemen konflik, baik kita sebagai pelaku bisnis maupun karyawan yang lain dapat belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah ataupun konflik.Â
Ting-Toomey (2003: 373) mendefinisikan konflik sebagai "ketidaksesuaian yang dirasakan dan/atau aktual dari nilai, harapan, proses, atau hasil antara dua atau lebih pihak dari budaya yang berbeda atas masalah substantif dan/atau relasional".
Dalam membahas manajemen konflik, ada beberapa tipe maupun orientasi manajemen konflik.
- Pertama adalah Accommodating. Accommodating dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai macam pendapat dari pihak-pihak yang bersangkutan. Kemudian dilakukan musyawarah dalam menyelesaikan konflik tersebut. Akomodasi tersebut bertujuan agar keputusan yang diambil tidak berat sebelah dan pihak-pihak yang terkait tidak merasa dirugikan.
- Kedua adalah Avoiding. Menghindari konflik merupakan salah satu cara individu ataupun perusahaan agar tidak ikut masuk dalam sebuah konflik.Â
- Ketiga yaitu Compromising. Jika Accommodating mengumpulkan berbagai macam pihak yang terkait dengan konflik, maka Compromising mengambil keputusan untuk menemukan jalan keluar.
- Keempat adalah Collaborating. Berkolaborasi dengan pihak lain dilakukan untuk menyelesaikan sebuah konflik, tentunya tetap mementingkan kedua belah pihak.Â
- Kelima adalah Competing. Cara tersebut digunakan dengan cara membuat pihak yang terkait untuk memenangkan masing-masing kepentingan.
- Terakhir yaitu Conglomeration. Cara terakhir ini merupakan cara yang menggabungkan 5 cara diatas. Cara yang terakhir ini dapat dikatakan tidak efisien atau menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan sebuah konflik.
Konflik memang sering terjadi dalam dunia bisnis, oleh karena itu 'manajemen konflik' hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan adanya 'manajemen konflik', maka pelaku bisnis tidak perlu takut lagi apabila menghadapi konflik yang ada dalam sebuah perusahaan. Di sisi lain, 'manajemen konflik' dapat mengembangkan dan mengelola perusahaan ke arah yang lebih baik.
Sekian dan Terima Makasih. Salam Sehat (:
DAFTAR PUSTAKA
Baldwin, John R., Robin R. M. Coleman., Dkk. (2014). Intercurtural Communication for Everyday Life. Joh Wiley & Sons Ltd United Kingdom .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H