Mohon tunggu...
Yohanes Siahainenia
Yohanes Siahainenia Mohon Tunggu... profesional -

jurnalis tv freelance - @Yohanesss

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden Obama Berhutang pada Partai Republik (Bagian 1)

13 Desember 2011   12:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik di Amerika Serikat (AS) saat ini sedang memanas. Partai Demokrat dan Partai Republik akan mengadakan konvensi pemilihan kandidat calon presiden yang akan bertarung pada Pemilu Presiden 2012 mendatang. Kita harus jujur mengakui bahwa pengaruh AS di negeri kita sangatlah kuat. AS menggunakan kekuatan ekonomi, politik, sosial, militer dan budayanya untuk tetap menjadi negara adidaya dunia. Sejak kejatuhan Sukarno, belum ada Presiden RI yang berani menantang AS secara terbuka dan keras.

Terpilihnya Presiden Barrack Obama membuat publik Indonesia merasa makin dekat dengan AS. Sejarah dan latar belakang kehidupan Obama terkait erat dengan Indonesia. Citra positif AS yang dipimpin oleh Presiden dari Partai Demokrat perlahan semakin menguat, setelah sempat jatuh saat Presiden George Bush dari Partai Republik melancarkan aksi militer sepihak di Irak dan Afghanistan.

Namun Partai Republik bukanlah partai kemarin sore. Peranan sejarah yang besar dari Partai Republik terutama dalam soal persamaan hak merupakan aset yang berperan menjadikan AS sebagai negara adidaya. Salah satu yang berhutang pada perjuangan Partai Republik dalam persamaan hak adalah Presiden Obama. Kita bahas sedikit mengenai Partai Republik yang dikenal sebagai partai yang konservatif.  Berikut rangkaian sejarah singkat Partai Republik AS yang saya sarikan dari website www.gop.com, website resmi Partai Republik AS.


  1. Tahun 1860 Kongres yang dikuasai oleh Partai Republik meloloskan UU Pacific Railway, UU yang mendorong pembangunan rel kereta yang menghubungkan wilayah Tengah dan Barat AS. Leland Standfor, mantan gubernur negara bagian California dari Partai Republik adalah tokoh penting dalam pembangunan rel kereta tersebut. Leland Standford juga adalah pendiri Universitas Standford, salah satu universitas terkemuka di AS dan dunia.
  2. Tahun 1862 Partai Republik di Kongres AS meloloskan UU Land-Grant college act, atau UU yang mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendirian perguruan tinggi di seluruh AS, beberapa universitas yang mendapat bantuan ini adalah Universitas Cornell, Iowa, Arizona, Illinois, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan beberapa universitas lainnya.
  3. Tahun 1863 sebuah patung yang melambangkan pembebasan budak kulit hitam didirikan di gedung Capitol Hill. Patung yang dinamakan "Freedom" didirikan atas jasa dari seorang pematung kulit hitam Philip Reid. Setahun sebelumnya Reid dibebaskan dari status budak berkat UU Emancipation Act yang ditulis senator Partai Republik Henry Wilson dan ditanda-tangani Presiden Abraham Lincoln.
  4. Tahun 1863 seorang warga AS keuturunan Latin (Hispanik) Ramualdo Pacheco dari Partai Republik terpilih menjadi Bendahara dan Anggota Legislatif negara bagian California. Tahun 1871 Pacheco terpilih sebagai Wakil Gubernur dan tahun 1875 Pacheco menjadi Gubernur negara bagian California. Pacheco adalah keturunan Hispanik pertama yang menjadi gubernur negara bagian di AS.
  5. Tahun 1864 konvensi Partai Republik mengeluarkan kebijakan anti perbudakan, dalam pidato pembukaan konvensi Ketua Komite Partai Republik Edwin Morgan mengusulkan amandemen konstitusi dan memasuki klausul yang melarang perbudakan diseluruh negara bagian AS. Usul amandemen ini mendapat penolakan dari Partai Demokrat. Edwin Morgan kemudian menjadi salah satu jenderal angkatan bersenjata AS (Union) yang berperang melawan tentara Konferderasi (negara bagian pro perbudakan).
  6. Tahun 1866 Partai Republik menggolkan Amandemen ke-14 konstitusi yang menetapkan kesamaan status dihadapan hukum. Amandemen ini ditujukan untuk melindungi warga AS berkulit hitam dihadapan hukum. Politikus Partai Republik yang merumuskan Amandemen ke-14 adalah John Binham. Saat voting di Kongres seluruh anggota Partai Republik mendukung amandemen sedangkan anggota Kongres dari Partai Demokrat menolak usul amandemen.
  7. Tahun 1866 Kongres yang didominasi Partai Republik menyetujui pembentukan Resimen Buffalo. Resimen ini terdiri dari tentara berkulit hitam. Mereka berjasa dalam perang melawan Spanyol, perebutan Filipina hingga Perang Dunia kedua.
  8. Tahun 1867 Partai Republik mendirikan Universitas Howard. Nama Howard diambil dari nama Jenderal Oliver Howard yang pernah bertugas dalam Freedmen's Bureau yang bertugas mengawasi proses pembebasan para budak kulit hitam di negara-negara bagian selatan pasca perang saudara.
  9. Tahun 1868 anggota DPR dari Partai Republik John Logan mendorong warga AS untuk menghormati tentara AS yang gugur untuk membela negara dengan meletakkan bunga pada kuburan para tentara. Warga AS antusias menyambut seruan tersebut dan tahun itu sekitar 5000 warga AS mengunjungi taman makam pahlawan di Arlington. Hari penghormatan terhadap para pahlawan disebut Memorial Day. Presiden Richard Nixon tahun 1971 menetapkan Memorial Day sebagai hari libur nasional. Memorial Day diperingati setiap hari Senin minggu keempat bulan Mei.
  10. Tahun 1869 Partai Republik mengusulkan Amademen ke-15 yang memasukan klausul hak memilih dalam pemilu untuk warga kulit hitam.
  11. Tahun 1869 seorang hakim Mahkamah Agung AS John Marshall Harlan menegaskan persamaan hak untuk semua warga AS tanpa memandang warna kulit, pernyataannya yang terkenal adalah, "Konstitusi kita buta warna, tidak tahu dan tidak mentolerir adanya perbedaan kelas di masyakarat". Harlan dua kali dicalonkan oleh Partai Republik sebagai calon gubernur negara bagian Kentucky. Posisinya di MA adalah penunjukkan langsung dari Presiden Rutherford Hayes.
  12. Tahun 1870 Hiram Revels terpilih sebagai senator kulit hitam pertama dari Partai Republik. Hingga tahun 2011 baru enam warga AS yang berkulit hitam yang terpilih sebagai anggota Senat AS salah satunya adalah Hiram Revels.
  13. Tahun 1871 Partai Republik menggolkan UU Perlindungan HAM, UU ini memungkinkan aparat hukum untuk menangkap dan menghukum anggota kelompok rasis Ku Klux Klan. Kelompok KKK baru bangkit kembali saat AS dipimpin oleh Presiden Woodrow Wilson dari Partai Demokrat.
  14. Tahun 1872 Presiden Ulysess Grant dari Partai Republik  menandatangani surat keputusan yang menetapkan daerah Yellow Stone sebagai taman nasional. Anggota Kongres dari Partai Republik juga mendukung penetapan daerah Yosemit dan Rock Creek sebagai taman nasional.
  15. Tahun 1875 Senator Partai Republik Charles Sumner mendorong lahirnya UU Perlindungan HAM yang menjamin penghapusan diskriminasi pada fasilitas publik. Presiden Ulysess Grant langsung menandatangani UU tersebut. Tahun 1964 UU ini kembali diperbaharui.
  16. Tahun 1879 Partai Republik mengusukan Amandemen ke-19 yang menetapkan hak memilih untuk kaum perempuan. Perjuangan untuk Amandemen ke-19 ini berjalan selama 4 dekade. Akhirnya tahun 1919 saat Partai Republik menguasai mayoritas kursi di Senat dan DPR, barulah Amandemen ke-19 disetujui.
  17. Tahun 1884 mantan budak kulit hitam John Lynch mengetuai pelaksanaan Konvensi Partai Republik. Sebelumnya pada tahun 1875, John Lynch terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Republik pada usia 25 tahun. Hingga kini ia tercatat sebagai anggota termuda dalam sejarah Kongres AS. Lynch menjadi ketua Partai Republik di negara bagian Mississippi dari tahun 1881 hingga 1889.
  18. Tahun 1887 anggota Partai Republik Susanna Salter terpilih menjadi walikota wanita pertama AS. Salter menjadi walikota di Argonia yang berpenduduk 500 orang. Tahun 1960 Presiden Eisenhower menghormatinya dengan menggelar acara peringatan 100 tahun kelahiran Susanna Salter. Tahun 1926 satu lagi wanita anggota Partai Republik Bertha Landes terpilih sebagai walikota Seattle.
  19. Tahun 1906 Presiden AS dari Partai Republik menunjuk Oscar Straus sebagai menteri pertama dari keturunan Yahudi.


(Bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun