Mohon tunggu...
Yohanes Andrianto Sir
Yohanes Andrianto Sir Mohon Tunggu... Desainer - Sebuah Catatan Perjalanan

Ingin berbagi dengan dunia; belajar menuangkan sebuah perjalanan ke media tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berburu Souvenir Khas Papua di Kaokanao Art Shop Sorong

8 Mei 2024   00:22 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:31 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang lengkap rasanya jika travelling namun tidak membawa buah tangan / cinderamata khas daerah yang kita kunjungi. Mau itu makanan ataupun jajanan yang bisa disantap bersama keluarga di rumah, atau bahkan kerajinan kriya yang bisa dijadikan sebagai pajangan sebagai penambah suasana artistik rumah kita. Semuanya sah-sah saja , tentunya disesuaikan dengan budget dan selera anda. 

Nah, kali ini saya mengajak anda untuk mengunjungi Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya. Ya, Kota Sorong saat ini tengah mengeliat sebagai salah satu ibu kota provinsi yang baru di Indonesia. 

Lokasinya yang strategis sebagai pintu masuk beberapa daerah lainnya di Papua, didukung dengan geliat pariwisata di Raja Ampat membuat kota ini semakin ramai.

Tifa Papua terpajang di display *Dok. Pribadi
Tifa Papua terpajang di display *Dok. Pribadi

Diantara ragam kuliner dari para pendatang serta hiruk pikuk perkembangan kota, siapa sangka di salah satu sudutnya terdapat toko souvenir yang sudah cukup tua usianya. Ya, Toko Kaokanao namanya. Saya bertemu dengan Mas Imkhlana, pemilik toko souvenir dan barang antik khas papua ini. 

Beliau bercerita bahwa toko yang sebelumnya bernama Toko Andalas / Irian Jaya Art Shop ini adalah milik mertua'nya dan berdiri sejak tahun 1970'an. Memiliki passion yang sama, akhirnya Mas Imkhlana meneruskan usaha yang sudah dirintis puluhan tahun ini, sementara Ayah mertuanya harus pulang ke kampung halaman di Sumatera. 

"Sebelum covid, toko souvenir ini banyak pengunjung. Namun pengunjung berangsur menurun sejak covid melanda Indonesia sampai sekarang. Keadaan ini staknan ditambah dengan mahalnya harga tiket ke Sorong" ujar pria yang berasal dari Rembang ini prihatin. 

Di toko souvenir yang dikelolanya ini, dipajang aneka ragam kerajinan kriya khas Papua yang identik dengan ukirannya. Dari tas rajut hingga busur panah, harganya berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. 

Ukiran Asmat adalah salah satu primadona yang diburu para wisatawan, bahkan ada pelanggan khusus yan sudah waiting list karena keunikkannya. Diantara barang yang dijual juga terdapat barang-barang antik berusia puluhan tahun yang mungkin saat ini sudah jarang ditemui di Papua sendiri. 

"Orang Papua sarat dengan piring-piring berukuran besar, biasanya digunakan sebagai salah satu seserahan saat acara pernikahan. Acara adat'pun juga di beberapa daerah masih menggunakan piring antik ini" tambahnya sambil menunjukkan piring berukuran besar yang dipajang di etalasenya.  

Beberapa barang antik pecah belah yang berada di rak display *Dok. Pribadi
Beberapa barang antik pecah belah yang berada di rak display *Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun