Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Carl Gustav Jung: Ayo Kenali Diri di Era Kekinian

19 Desember 2024   06:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   12:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nandurtresnaofficial.blogspot.com/2024/12/carl-gustav-jung-ayo-kenali-diri-di-era.html

Dalam era kekinian yang serba cepat dan penuh distraksi, mengenali diri sendiri sering kali menjadi tantangan besar. Psikiater dan filsuf Swiss, Carl Gustav Jung, menawarkan pandangan yang tetap relevan hingga hari ini. Gagasannya tentang ketidaksadaran kolektif, archetype, dan individuasi memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana manusia dapat menemukan jati diri sejati di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Gagasan Utama Carl Jung

  1. Ketidaksadaran Kolektif
    Jung berpendapat bahwa manusia tidak hanya memiliki ketidaksadaran pribadi yang berisi pengalaman-pengalaman unik masing-masing individu, tetapi juga ketidaksadaran kolektif---lapisan terdalam dari pikiran manusia yang diwarisi dari nenek moyang dan berisi simbol-simbol universal (archetype).

     "The collective unconscious contains the whole spiritual heritage of mankind's evolution, born anew in the brain structure of every individual" (Carl Jung, The Archetypes and The Collective Unconscious).

    Simbol-simbol ini, seperti "pahlawan," "ibu," atau "bayangan gelap," memengaruhi cara kita memahami diri sendiri dan dunia. Misalnya, perjuangan manusia untuk menemukan tujuan hidup sering kali tercermin dalam kisah-kisah pahlawan yang menghadapi rintangan demi mencapai makna.

  2. Proses Individuasi
    Jung percaya bahwa tujuan utama manusia adalah individuasi-proses menjadi diri sendiri yang utuh dengan menyatukan aspek sadar dan tak sadar dalam kepribadian. Ini melibatkan konfrontasi dengan bayangan gelap (shadow), sisi tersembunyi dari diri kita yang sering kali diabaikan.

    "Individuation means becoming an 'in-dividual,' and, in so far as 'individuality' embraces our innermost, last, and incomparable uniqueness, it also implies becoming one's own self" (Carl Jung, Memories, Dreams, Reflections).

  3. Archetype dalam Kehidupan Modern
    Konsep Jung tentang archetype juga terlihat dalam budaya populer modern, mulai dari film superhero hingga kisah-kisah fantasi. Kita merasa terhubung dengan cerita-cerita ini karena simbol-simbolnya menggambarkan konflik internal manusia yang universal.

Relevansi Carl Jung di Zaman Sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun