Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Utilitarianisme dan Fenomena Geng Motor Yang Meresahkan

17 Desember 2024   05:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:22 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nandurtresnaofficial.blogspot.com/2024/12/utilitarianisme-dan-fenomena-geng-motor.html


-Pemberdayaan Komunitas Positif
Mendorong pembentukan komunitas motor yang berbasis pada kegiatan positif, seperti bakti sosial atau kampanye keselamatan berkendara, dapat mengalihkan energi geng motor ke aktivitas yang bermanfaat.

Dalam bukunya An Introduction to the Principles of Morals and Legislation, Bentham menekankan bahwa tujuan utama moralitas dan hukum adalah memaksimalkan kebahagiaan. Fenomena geng motor yang meresahkan ini adalah sebuah pengingat bahwa kita perlu menyeimbangkan kebebasan individu dengan kepentingan bersama. Solusi yang diusulkan harus mampu menciptakan keseimbangan tersebut agar kebahagiaan terbesar bisa diraih oleh semua pihak.

Dengan memahami utilitarianisme dan menerapkannya pada fenomena geng motor, kita dapat bergerak menuju solusi yang tidak hanya menghentikan perilaku meresahkan tetapi juga memberikan manfaat bagi anak muda dan masyarakat secara keseluruhan.

Referensi:
1. Bentham, J. (1789). An Introduction to the Principles of Morals and Legislation. London: T. Payne and Son.
2. Mill, J. S. (1863). Utilitarianism. London: Parker, Son, and Bourn.
3. Arnett, J. J. (1992). Reckless behavior in adolescence: A developmental perspective. Developmental Review, 12(4), 339-373.
4. Peden, M., Scurfield, R., & Sleet, D. (2004). World Report on Road Traffic Injury Prevention. Geneva: World Health Organization.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun