Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya Kecil di Tengah Hujan

6 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   09:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by Yohanes Prihardana | Source Canva

Di sebuah kota kecil bernama Senja Indah, hiduplah seorang pria muda bernama Bima. Bima adalah orang yang dikenal sebagai "manusia biasa-biasa saja." Hidupnya penuh dengan kebetulan kecil yang aneh dan sering membuatnya menjadi bahan tertawaan. Namun, di balik itu, ia memiliki satu hal yang tidak biasa: kemampuan indigonya yang sering muncul tanpa diundang.

Sejak kecil, Bima bisa "melihat" hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain. Bukan hanya makhluk gaib, tetapi juga emosi tersembunyi orang-orang di sekitarnya. Ketika seseorang tersenyum, ia tahu jika itu palsu. Ketika seseorang berbicara dengan suara tenang, ia bisa merasakan kekhawatiran yang mendalam di balik nada itu. Kemampuan ini awalnya terasa seperti kutukan. Bayangkan, bagaimana rasanya mengetahui bahwa teman-temanmu sering berpura-pura senang hanya demi menjaga perasaanmu?

Namun, hidup Bima berubah total pada suatu malam ketika ia memutuskan untuk berbuat baik, meski tanpa alasan yang jelas.

Pertemuan di Malam Hujan

Hujan deras mengguyur kota Senja Indah malam itu. Bima, yang sedang berjalan pulang setelah menghadiri wawancara kerja yang gagal, menemukan seorang wanita tua yang terjebak di pinggir jalan. Payungnya patah, dan tas belanjaannya basah kuyup.

"nak, bisa bantu saya?" tanyanya dengan nada lembut.

Bima, meski sudah lelah, tanpa ragu memutuskan untuk membantu. Ia meminjamkan payungnya dan bahkan mengantar wanita itu pulang. Di perjalanan, mereka mengobrol. Wanita itu bernama Bu Ratih, seorang pemilik toko buku kecil di sudut kota.

Setibanya di rumahnya, Bu Ratih mengeluarkan sebuah buku tua dari rak dan menyerahkannya kepada Bima. "Buku ini akan mengubah hidupmu," katanya sambil tersenyum misterius.

Bima menerima buku itu dengan skeptis. Judulnya "Kebaikan yang Menemukan Jalan." Tanpa menyadari bahwa buku itu akan menjadi awal dari perjalanan luar biasa dalam hidupnya.

Keajaiban Kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun