Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyambut era Gen Beta: Generasi Baru yang Akan Membentuk Dunia Masa Depan

5 Desember 2024   11:11 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rri.co.id/daerah/1167210/mengenal-generasi-beta-apa-bedanya-dengan-gen-alpha-dan-gen-z

Di era yang terus berubah ini, pembagian generasi menjadi salah satu cara untuk memahami bagaimana kelompok manusia yang lahir dalam rentang waktu tertentu terpengaruh oleh kondisi sosial, politik, teknologi, dan ekonomi. Setelah Generasi Alpha (lahir sekitar 2010--2029), kita kini bersiap menyambut Generasi Beta, yang diperkirakan mulai hadir di awal 2025-an. Namun, apa sebenarnya yang bisa kita harapkan dari generasi yang baru ini?

Kilas Balik Perjalanan Generasi

Sebelum membahas Gen Beta, mari kita lihat perjalanan panjang lintas generasi yang telah membawa kita ke titik ini:

  1. Baby Boomers (1950-1964)

    • Dilahirkan setelah Perang Dunia II, generasi ini menikmati kemakmuran ekonomi pasca-perang. Mereka identik dengan etos kerja keras, stabilitas, dan kehidupan berbasis keluarga tradisional.
  2. Generasi X (1965-1979)

    • Dikenal sebagai generasi "jembatan," mereka tumbuh di tengah perubahan sosial besar seperti pergerakan hak-hak sipil dan revolusi digital awal. Generasi ini lebih independen dibanding generasi sebelumnya.
  3. Generasi Y atau Milenial (1980-1994)

    • Tumbuh bersama perkembangan internet, generasi ini dikenal adaptif dengan teknologi dan mengutamakan pengalaman dibanding kepemilikan barang.
  4. Generasi Z (1995-2009)

    • Digital natives sejati, mereka hidup dengan smartphone dan media sosial. Mereka kritis, kreatif, dan berorientasi pada isu-isu global seperti lingkungan dan keadilan sosial.
  5. Generasi Alpha (2010-2024)

    • Generasi ini lahir dalam era teknologi tinggi, dikelilingi oleh kecerdasan buatan, dan kemungkinan menjadi generasi paling terdidik sejauh ini.

Menyongsong Generasi Beta

Jika Generasi Alpha sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi, maka Generasi Beta diperkirakan akan tumbuh dalam dunia yang sepenuhnya terintegrasi dengan kecerdasan buatan, robotika, dan virtual reality. Menurut Dr. Mark McCrindle, seorang futurolog asal Australia, Generasi Beta bisa menjadi generasi yang sepenuhnya "immersive," di mana batas antara dunia nyata dan digital semakin kabur.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh psikolog sosial Jean Twenge, yang menyatakan bahwa tantangan terbesar bagi Generasi Beta adalah bagaimana mereka menyeimbangkan hubungan manusia di tengah keterhubungan teknologi yang ekstrem.

Karakteristik Generasi Beta

Berdasarkan pola yang sudah ada, Generasi Beta kemungkinan akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Teknologi sebagai Bagian Identitas

    • Jika Generasi Alpha tumbuh bersama teknologi, Generasi Beta akan melihat teknologi sebagai ekstensi alami dari tubuh mereka. Penggunaan perangkat wearable dan implant mungkin menjadi hal biasa.
  2. Kesadaran Global yang Tinggi

    • Didorong oleh tantangan global seperti perubahan iklim dan geopolitik, mereka akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang keberlanjutan dan pentingnya kolaborasi lintas bangsa.
  3. Fokus pada Keseimbangan Hidup

    • Setelah melihat dampak buruk dari stres kerja pada generasi sebelumnya, Generasi Beta mungkin lebih menghargai kesehatan mental dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Tantangan dan Harapan

Meskipun Generasi Beta akan hidup di dunia yang lebih canggih, mereka tidak lepas dari tantangan. Krisis lingkungan, ketimpangan sosial, dan perubahan geopolitik dapat menjadi hambatan besar yang mereka hadapi. Namun, dengan pendidikan yang lebih baik dan teknologi yang maju, mereka juga memiliki peluang besar untuk membawa perubahan positif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun