Anunnaki adalah nama yang merujuk pada sekelompok dewa dalam mitologi Mesopotamia kuno, khususnya bangsa Sumeria, Akkadia, Asyur, dan Babilonia. Nama ini secara harfiah berarti "mereka yang datang dari langit" dalam bahasa Sumeria, dan sering dikaitkan dengan kisah penciptaan, kekuatan kosmik, serta hubungan mereka dengan umat manusia. Namun, di era modern, nama Anunnaki sering memunculkan perdebatan tajam, terutama setelah sejumlah teori konspirasi dan interpretasi alternatif muncul.
Asal-usul Anunnaki dalam Mitologi
Dalam teks kuno seperti Enuma Elish (epos penciptaan Babilonia) dan Epic of Gilgamesh, Anunnaki digambarkan sebagai dewa-dewa yang bertanggung jawab atas aspek-aspek tertentu dari kehidupan dan alam semesta. Mereka sering disebut dalam konteks penciptaan manusia, pengaturan hukum, dan menjaga keseimbangan dunia.
Namun, tidak semua Anunnaki memiliki peran yang sama. Sebagian digambarkan tinggal di langit, sementara yang lain menetap di dunia bawah. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang Enlil dan Enki, dua dewa utama yang sering berseteru dalam menentukan nasib manusia.
Teori Modern tentang Anunnaki
Kisah Anunnaki mendapatkan interpretasi baru pada abad ke-20, terutama setelah karya Zecharia Sitchin, seorang penulis yang dikenal karena bukunya The 12th Planet (1976). Sitchin mengusulkan bahwa Anunnaki bukanlah dewa, melainkan makhluk luar angkasa yang datang ke Bumi ribuan tahun lalu. Menurutnya, mereka berasal dari planet Nibiru, yang memiliki orbit elips yang sangat panjang.
Sitchin juga mengklaim bahwa Anunnaki menciptakan manusia dengan memodifikasi genetik spesies yang ada di Bumi untuk dijadikan pekerja tambang emas. Klaim ini sangat kontroversial dan dianggap tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Kontroversi dan Kritik
Kritikus dari berbagai bidang, termasuk arkeologi, sejarah, dan sains, dengan tegas menolak teori-teori Sitchin. Mereka berpendapat bahwa:
- Tidak Ada Bukti Fisik: Tidak ada bukti arkeologis atau ilmiah yang mendukung keberadaan makhluk luar angkasa yang disebut Anunnaki.
- Kesalahan Interpretasi Teks: Sitchin dituduh salah mengartikan teks kuno Sumeria. Para ahli bahasa kuno berpendapat bahwa banyak klaimnya tidak sesuai dengan terjemahan sebenarnya.
- Spekulasi Tanpa Dasar: Hubungan antara Anunnaki dan gen manusia dianggap tidak memiliki landasan ilmiah, karena tidak ada data genetik yang mendukung klaim ini.
Pengaruh dalam Budaya Populer