Tindakan tidak terpuji kembali menimpa persepak bolaan di tanah air.
Sportifias yang seharusnya menjadi kunci utama dalam permaina sepak bola, kini kembali dilecekan.
Yang lebih mirisnya lagi tindakan pelecehan tersebut bukan dilakukan oleh para pemain, melainka oleh parah pendukung dari kesebelasan tersebut.
    El tari cup , merupakan sebuah pertandingan yang melibatkan setiap daerah di provinsi NTT, pertandingan yang diselenggarakan setiap tahunya ini menjadi sebuah ajang untuk menumbuhkan minat generasi muda khususnya dalam bidang olahraga sepak bola.
 Lembata menjadi tuan rumah dalam pertandingan tahun ini.
 Sejak babak pengisian pertandingan berjalan sebagaimana biasanya.
Namun hal miris terjadi pada saat pertandingan memasuki babak 8 besar.
   Pertandingan yang mempertemukan tim perse  Ende dan tim perseftim Flores timur. Pertandingan yang digelar Jumat 23/9 , berakhir ricu .
Kericuan dipicu oleh tindakan anarkis dari suporter perseftim Flores timur yang tidak terima timnya kebobolan pada babak kedua.
 Tindakan anaris ini semakin parah  karna suporter perseftim semakin bertindak kasar dengan merusak fasilitas di stadion,dan juga melempari semua orang yang ada di dalam stadion.
   Sampai dengan saat ini belum ada kabar mengenai berapa orang yang menjadi korban dalam kejadian tersebut.
 Sebagai orang NTT  yang menyukain pertandingan sepak bola,saya pribadi merasa sangat malu dengan kejadian yang menimpa kita ini, bukan tanpa alasan mengingat banyak sekali generasi muda kita yang sangat ingin bermain dalam pertandingan besar dalam negeri kita ini, bukan tidak mungkin tindakan seperti ini menjadi bahan pertimbangan bagi PSSI untuk tidak melirik generasi muda kita yang ada di NTT.
  Kita berharap saja tindakan seperti ini tidak akan terjadi lagi.
  Â
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI