Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membudaya di Era Modernisasi, Tanpa Harus Takut Kehilangan dan Hakekat dari Budaya Itu Sendiri

11 September 2022   21:17 Diperbarui: 11 September 2022   21:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi

Secara etimologis moderenisasi berasal dari Bahasa latin, moderus yang digabungkan dari dua kata yaitu : modo dan ernus . modo bermakna akhir -- akhir ini.

Sedangang ernus menjelaskan priode waktu masa kini. Jadi moderenisasi sendiri merupakan suatu proses yang ditempuh untuk bisa sampai pada priode masa kini. 

Sedangkan budaya adalah keseluruhan sikap dan pola prilaku yang terdapat dalam suatu kelompok masyarakat pada daerah tertentu yang telah menurun dari generasi ke generasi,yang tentunya memiliki makna dan arti tertentu bagi masyarakat dan memiliki penggaruh yang besar bagi kehidupan bermasyarakat di daerah tersebut.

Negara Indonesia dikenal memiliki berbagai macam budaya yang sangat beragam,setiap daerah memiliki budayanya masing -- masing, hal inilah yang membuat negara Indonesia menjadi negara yang kaya akan keberagaman budayanya. Namun ditenggah keberagaman dan keindahan akan budayanya,Indonesia memiliki polemik tersendiri mengenai cara mempertahankan hakekat dan esensi dari kebudayaan,di era moderenisasi yang berkembang saat ini.

Lantas bagaimana agar hakekat dan esensi dari kebudayaan diIndonesia ini tetap bisa bertahan selaras dengan meodernisasi yang terus berkembang ?

 Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dampak dari moderenisasi dalam kebudayaan di Indoseia.

Ada dua dampak yang muncul dari penggaruh moderenisasi bagi kebudayaan di Indonesia.

Dampak yang pertama adalah dampak positif :

Kita dapat lebih muda mempelajari kebudayaan, bukan hanya kebudayaan dari daerah kita sendiri saja melainkan juga dari daerah lain yang ada diindonesia, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi , seperti internet yang tentunyaa muncul dari modrenisasi itu sendiri. 

Perkembangan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi diberbagai daerah diindonesia,guna untuk memperkuat interaksi dan rasa saling memiliki antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain yang ada di indonesi. 

Dampak negatife :

Perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh moderenisasi juga dapat membawa penggaru buruk bagi kebudayaan diindonesia. contohnya budaya memakai kain adat dan memakai pakaina yang tertutup kini semaki kurang diminati oleh generasi muda saat ini, mereka lebih senang meniru cara berpakaina dari negara lain yang terkesan lebih terbuka dan dianggap kurang sopan bagi budaya di indonesia. 

Dari kedua faktor terebut sebenarnya hal yang dituntut bagi kita bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan makna dan nilai dari kebudayaan kita ini adalah, menamakan rasa cinta akan budaya daerah setempat, kepada generasi penerus kita sedini mugkin, agar pengaruh moderenisasi tidak sampai menghilangka makna dan nilai dari kebudayaan kita ini. 

Penanaman nilai cinta akan kebudayaan , dapat dilakukan dengan cara meperkenalkan keistimewaan dari baudaya kita ini dengan cara seperti menjelaskan makna dari tarian tertentu, makna dari ritus pada budaya tertentu, ataupun yang lebih sederhananya menanamkan nilai moral yang baik bagi generasi muda kita ini dengan mengunakan ajaran dari budaya kita sendiri contohnya seperti, mengenakan pakaian yang sopan dan tertutup seperti yang diajarkan oleh budaya kita diindonesia.

Dengan hal - hal sederhana seperti inilah dengan kesadaran ataupun tanpa kita sadari perlaha - lahan kita telah mengsugesti generasi penerus budayah untuk patuh dan taat kepada kebudayaan kita ini,karna dianggap baik dan benar. Lebih dari itu hal -- hal sederhana seperti contoh diatas perlu mendapat perhatian yang lebih dari kita selaku pelaku dari moderenisasi dan juga pelaku dari kebudayaan ,sehingga kita dapat terus membudaya di era moderenisasi tanpa harus takut kehilangan makna dan nilai dari budaya kita ini.

YOHANES NATONIS 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun