Mohon tunggu...
Yohanes Natonis.
Yohanes Natonis. Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka sastra Menulis adalah salah satu wadah dimana kita akan tetap dikenang walau raga tak lagi berjiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan di awal September

3 September 2022   14:07 Diperbarui: 3 September 2022   14:11 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Tangisan sang awan di awal September membuatku teringat akan kisah masa lampau.

Kisah yang membuatku kembali terbayang parasmu yang rupawan.

    Kala itu Ditengah derasnya hujan kau berdiri ditemani payung hitammu, yang seakan serasi dengan gelapnya sang awan.

Baca juga: Di Balik awan

 Entah engkau menangis atau tersenyum tak dapat ku tebak ekspresi wajahmu, ekspresi yang tersamar dengan tetesan hujan yang mulai membasahi wajahmu.

 Ingin rasanya ku berlari dan memeluk mu, tapi apa daya ku terlalu takut kala itu,rasa  takut yang membuatku merasa bodoh sampai saat ini.

 Ingin sekali ku menjadi payungmu kala itu  untuk sekedar membundung tetesan hujah yang ingin membasahi tubuhmu.

  Memang benar payung hanya mampu melindungi mu dari hujan tapi dia tak mampu mengehentikan hujan, tapi dengan payung ku mampu memberikan sedikit kehangatan untukmu gadisku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun