Oleh: Yohanes Manhitu
Alam tenggelam dalam rangkulan malam
saat bulan diam di atas pohon rambutan.
Dari sana, ia mengintip ke dalam rumah,
tetapi pintu dan jendela telah terkatup.
Di dalam selaksa hunian pewaris negeri,
layar kaca setia tawarkan menu sinetron
yang walau tak semuanya sajian bergizi,
disantap mereka sambil pupuk obesitas.Â
Dan tiba-tiba saja ada laporan langsung.
Masih seputar kasus taruna dan formalin.
Menyusul kabar bongkar-pasang kabinet.
Berpasang mata ingin kembali ke laptop.
Dan wajah bulan di atas rambutan sana
sekonyong-konyong dirundung nestapa
karena disapu mega mendung air mata
yang menguap dari lautan tak asin lagi.
Pugeran Timur, Jogja, 30 April 2007
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H