Oleh: Yohanes Manhitu
Berarak teratur kabut-kabut putih
yang lalu menyelimuti untuk sesaat
ruang hijau di antara bukit-bukit
di bawah atap luas jagat raya.
Menari riang bunga-bunga indah
di tengah kabut bercorak putih
membentuk sekelompok penari
seakan-akan berada di panggung.
Lihat! Kini kabut-kabut menikmati
kebebasan melewatkan saat indah
sebelum undur nyaris tak berbekas
selagi angin tak berembus kencang.
Warna biru berpadu dengan kabut
dan langit pun jadi kanvas halimun.
Masih berkuasa kabut-kabut putih
ketika wajah mentari tak tampak.
Tanpa ragu bak penari-penari pasti,
masih beraksi bunga-bunga itu hening.
Menari itu pergumulan di tengah kabut,
tempat kekaburan memegang mandat.
Yogyakarta, September 2011 Â
---------------------
Catatan: Puisi ini dan versi Spanyolnya ("ENTRE BRUMAS") oleh saya sendiri terbit di antologi "EL COLOR DE LA VIDA"--antologi puisi 60 penyair dari lima benua menurut karya-karya pelukis dan pematung kenamaan Spanyol Cristobal Gabarron (Salamanca, Spanyol: SELIH,2011). Terjemahannya ke bahasa Rumania dibuat di Bukares, Romania, pada tanggal 6 Januari 2012, oleh penyair Rumania, Elena Liliana Popescu. Versi tribahasa (Indonesia-Spanyol-Rumania) tersedia di http://ymanhitu.blogspot.com/2012/07/di-tengah-kabut.html.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H