Mohon tunggu...
YOHANES KURNIAWAN
YOHANES KURNIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - AKADEMISI

Akademisi : Teknolog Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Memori Manusia untuk Mengurangi Beban Kognitif

7 Juni 2024   04:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   04:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : David Weller

Apa itu Beban Kognitif ?

Beban kognitif mengacu pada jumlah usaha mental yang digunakan dalam memori kerja saat memproses informasi. Beban kognitif yang tinggi dapat menghambat kemampuan seseorang untuk memahami dan menyimpan informasi secara efektif. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan strategi yang dapat mengelola dan mengurangi beban kognitif.  Teori Beban Kognitif (Cognitive Load Theory, CLT) yang dikemukakan oleh Sweller (2003) menekankan pentingnya mengelola beban kerja kognitif untuk meningkatkan pembelajaran. Menurut teori ini, beban kognitif dapat dibagi menjadi tiga jenis:

  • Beban Intrinsik. Beban intrinsik merujuk pada tingkat kesulitan atau kompleksitas yang melekat dalam materi atau tugas itu sendiri. Ini berarti bahwa ada tantangan yang berasal dari sifat materi atau masalah yang sedang dipelajari. Misalnya, jika Anda sedang mempelajari konsep matematika yang rumit, beban intrinsiknya akan muncul dari tingkat kompleksitas matematika itu sendiri.
  • Beban Ekstrinsik. Beban ekstrinsik terjadi ketika faktor-faktor eksternal menambah tingkat kesulitan atau kompleksitas tugas atau materi yang sedang dipelajari. Ini bisa termasuk cara informasi disajikan, seperti melalui metode pengajaran yang tidak efektif atau sumber daya yang tidak memadai. Misalnya, jika Anda harus mempelajari topik baru dengan buku teks yang tidak jelas atau dalam bahasa yang sulit dipahami, beban ekstrinsiknya akan lebih tinggi.
  • Beban Terkait Germane. Beban terkait germane adalah tingkat kesulitan yang muncul karena upaya untuk memahami dan mengembangkan skema kognitif yang lebih dalam atau pemahaman yang lebih komprehensif tentang materi. Ini melibatkan proses kognitif yang lebih aktif, seperti mengaitkan materi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki atau menciptakan kerangka konseptual yang lebih luas. Misalnya, jika Anda mencoba mengaitkan konsep baru dengan pengalaman sehari-hari Anda atau mencoba memvisualisasikan konsep tersebut dalam berbagai konteks, Anda sedang mengalami beban terkait germane.

Penelitian Sweller (2003) menunjukkan bahwa pengelolaan informasi melalui arsitektur kognitif manusia dapat mengurangi beban kognitif secara signifikan. Ini terutama berlaku dalam pembelajaran yang melibatkan interaksi antara elemen-elemen informasi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu antara lain:

Penggunaan Skema dan Visualisasi. Cook (2006) menemukan bahwa membangun skema kognitif yang tersimpan dalam memori jangka panjang dapat mengurangi beban kognitif. Visualisasi dan representasi grafis dari informasi kompleks juga membantu dalam mengorganisir dan memproses informasi dengan lebih efektif. Penelitian ini menunjukkan bahwa representasi visual dapat membantu dalam menyederhanakan informasi yang kompleks dan membuatnya lebih mudah dipahami.

Pengelolaan Beban Memori Kerja. Penelitian oleh Paas, Renkl, dan Sweller (2004) menunjukkan bahwa teknik untuk mengelola beban memori kerja dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Teknik ini termasuk penggunaan contoh-contoh yang dikerjakan (worked examples) dan penyusunan materi pelajaran dalam urutan yang logis dan terstruktur. Penelitian ini juga menekankan pentingnya mengurangi beban kognitif melalui desain instruksional yang baik. Hal lain yang bisa meminimalkan CL adalah memecah informasi besar menjadi unit-unit yang lebih kecil dan lebih mudah diingat (Chunking).

Penggunaan Teknologi dalam Pengajaran. Turan, Meral, dan Sahin (2018) mengeksplorasi penggunaan teknologi augmented reality dalam pendidikan geografi untuk mengurangi beban kognitif. Mereka menemukan bahwa teknologi ini dapat membantu dalam mengelola informasi yang kompleks dan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat memberikan alat tambahan untuk mengelola beban kognitif dengan lebih efektif.

Implikasi Beban Kognitif dalam Desain Multimedia. Kirschner (2002) mengkaji teori beban kognitif dalam konteks desain multimedia dan pembelajaran berbasis komputer. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengurangi elemen-elemen yang tidak relevan dan fokus pada konten inti dapat membantu dalam mengurangi beban kognitif dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Kesimpulan

Manajemen memori manusia untuk mengurangi beban kognitif adalah aspek penting dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip desain instruksional yang efektif, kita dapat meningkatkan pemahaman dan retensi informasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dan memahami dampaknya dalam berbagai konteks.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun