Fakta sejarah menunjukkan bahwa penyelenggaraan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) pada 1969 menuai banyak kritik karena dianggap tidak mencerminkan aspirasi rakyat Papua secara utuh. Hal ini kemudian memicu gelombang perlawanan dan tuntutan kemerdekaan yang terus berlanjut hingga hari ini.
Memetakan Masa Depan Anak-Anak Papua
Melihat realitas tersebut, masa depan anak-anak Papua harus menjadi perhatian utama. Mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan nasib Tanah Papua ke depan. Investasi besar dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi menjadi kunci untuk mempersiapkan anak-anak Papua menjadi generasi yang tangguh, cerdas, dan berkarakter.
Di sisi lain, penyelesaian masalah Papua secara komprehensif juga harus menjadi prioritas. Dialog terbuka dan berkelanjutan antara pemerintah pusat dan masyarakat Papua, serta pengakuan atas hak-hak dasar penduduk asli, dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan masa depan Papua yang lebih cerah.
Dengan memahami akar sejarah dan dinamika Papua secara mendalam, kita dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk membangun Tanah Papua yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat. Generasi muda Papua harus menjadi pilar utama dalam mewujudkan cita-cita tersebut, demi masa depan yang lebih baik bagi Bumi Cenderawasih.
Buku "Sejarah Nama Papua & Asal Usul Manusianya" menjadi salah satu upaya penting untuk menyingkap tabir sejarah Papua yang selama ini terlupakan. Dengan menggali akar-akar sejarah, kita dapat memahami identitas Papua yang sesungguhnya, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mudah papua dan Tanah Papua secara keseluruhan.
Sumber:
Buku sejarah asala usul nama papua dan manusia nya oleh Melkior Nikolas Ngalumsine Sitokdana S.Kom,. Eng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H