Minggu, 16 mei 2021
Makassar-kompasiana.com
bertempat di Kedai kopi 25 Makassar,
 Rabu(12/5/2021) Malam.
Membaca situasi perekonomian di
Manggarai saat ini (HIMAS RAYA)
menyelenggarakan Diskusi Publik dengan
mengusung tema "Bagaimana Arah Haluan
Ekonomi di Manggarai"
Kegiatan tersebut dimulai dari pukul 20:00 wita-23:59 wita
yang di awali dengan sambutan oleh bpk.Martinus Ahur selaku
Ketua Umum Komunitas Satarmese (KSM)
-Makassar di kedai kopi 25 Makassar.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa
perwakilan dari masing-masing Organisasi daerah Manggarai
Â
Flavianus Tarung selaku Ketua bidang Usaha dan Dana, mengutarakan pendapatnya kegiatan seperti ini sangatlah penting bagi pemuda Manggarai sebagi generasi penerus Manggarai nantinya.Lanjut Vian sapaan akrabnya.
" Melihat tema diatas, betapa pentingnya bagaimana tanggapan kita sebagai Mahasiswa pemuda dari Manggarai terkait arah haluan ekonomi di Manggarai saat ini dan masa yang akan datang, yang katanya dimata dunia Manggarai itu kaya akan kekayaan alam. Namun sejauh ini di Manggarai masih mengalami ketimpangan struktural yang disebabkan kurangnya kesadaran kolektif dari masyarakat Manggarai tersebut atau masalah subsidi. Disisi lain juga, secara normatif ada PERDA yang mengikat untuk menetukan masalah penentuan harga comoditi dan itu terjadi karena penyimpangan regulasi.
Dengan demikian, ekonomi Manggarai bersifat liberal. Maka harapan saya PEMDA khusus harus membuat kebijakan untuk memanimalisir masalah ketimpangan ekonomi maupun sruktural,"kata  Mahasiswa STIE TRI DHARMA MAKASSAR tersebut.
Pada kesempatan tersebut juga ketua bidang usaha dan dana menghadirkan 4 narasumber:
Â
Â
Sementara dalam sambutan Bapak Martinus Ahur, kegiatan ini sangat bermanfaat, karna menilai dan mendiskusikusikan tentang persoalan yang terjadi di masyarakat adalah peran penting dari Mahasiswa untuk menyampaikan apa yang menjadi kesulitan dari masyarakat, apalagi diskusi kita pada saat ini demi terealisasinya segala ketimpangan yang terjadi di masyarakat Manggarai untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dan memberi pengertian tentang perekonomian," Ungkap Ketua KSM-Makassar itu.
Â
Dilanjuti juga dari perwakilan Forum Komunikasi Mahasiswa Manggarai Barat (FORKOM) Makassar, sdr.Palenk Djeramun sebagai narasumber ke pertama dalam diskusi tersebut."Melihat kondisi disana kita dituntut harus mampu menilai potensi sumber daya alam yang ada di disana, seperti sektor pertanianya dan lain sebaginya, dan Saya melihat banyak potensi alam yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di sana namun, sampai saat ini PEMDA gagal memanfaatkan potensi tersebut. Memang kalau kita lihat dari kualitas sumber daya manusia (SDM) pada masyarakat Manggarai masih kurang, maka disinilah peran Pemerintah untuk lebih fokus lagi dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat Manggarai.Salah satu contoh PEMDA bisa melakukan study banding untuk petani yaitu mengirim petaninya kedaerah yang agak lebih maju dalam sektor pertanianya.
Harapanya juga hasil Diskusi ini bisa sampai ke Manggarai agar masyarakat Manggarai bisa memahami arah haluan perekonomian di Manggarai dan PEMDA secepatnya melakukan apa yang menjadi poin penting di diskusikan kami pada malam ini," Jelas Wakil Ketua Umum FORKOM Makassar ini.
Â
Adapun pernyataan dari saudara Agustinus Jeranu selaku narasumber ke dua  menyampaikan."Selain kurangnya dukungan dari Pemerintah setempat disisi lain juga kurangnya kreatif dari masyarakat tersebut. Salah satu contoh  kelompok tenun kain Songke Manggarai, dengan berbagai corak yang unik kain Songke juga memiliki arti ceritra yang kuat tentang budaya Manggarai, namun sampai saat ini masih disalahgunakan dengan bagaimana cara mengelolanya. Sementara banyak pengakuan dari tamu Wisatawan yang bertamu di Manggarai bahwa motif kain tenunan Manggarai itu memang sangat unik bahkan setiap daerah di Manggarai itu memiliki motif  yang berbeda-beda
Dalam penjelasanya juga Ia mencerikan setiap Wisatawan yang menyukai kain tenunan di Manggarai dapat dipastikan ingin membeli kain yang berkualitas bagus ini,"tutur Agustinus Jeranu.
Â
Menurut  narasumber yang ke tiga saudara Bonifasius Yunarto selaku Sek Jen GRD Sektor YASPIM Makassar menyampaikan."Sebelum kita membahas tentang perekonomian Manggarai pertama tama yang perlu kita ketahui juga apakah perekonomian di Manggarai itu masih liberal atau tidak supaya pekerja juga mendapatkan ump minimum.
Dia juga menanyakan kenapa Belanda dulu bisa pasar monopolitik yang artinya kota yang menentukan harga. Namun sampai saat ini perekonomian Manggarai masih liberal dan inilah pokok permasalahan yang merugikan masyarakat dengan harga yang tidak menetap, dan yang sering menjadi keluhan dari masyarakat ketika musim panen tiba semua harga penghasilan alam mengalami penurunan, inilah alasan kenapa perekonomian di Manggarai itu tidak bisa berkembang, untuk itu kita sebgai Mahasiswa yang menyadari akan persoalan ini harus mengkawali kebijakan dari PEMDA dan mendesak PEMDA agar kekeliruan ini bisa dirubah secepatnya mungkin supaya kedepanya perekonomian di Manggarai bisa lebih maju lagi.," ujar Sek Jen GRD Sektor Yaspim itu.
Â
Inovasius Minggu selaku narasumber ke empat Beliau menyetujui dengan berbagai pernytaan dari ketiga narasumber ditas karna kenyataan di Manggarai saat ini sesuai apa yang mereka telah sampaikan. Ia juga mengajukan suatu gagasan agar semua Organisasi daerah Manggarai untuk bersama-sama menyampaikan segala hasil diskusi ini ke Pemerintah daerah Manggarai yang memiliki tupoksi bisa untuk mempertimbangkan segala kejanggalan yang berketimpangan dengan masyarakat ini,"Ucap Ketua Aliansi Mahasiswa Manggarai Barat Ini.
Kegiatan ini pula ditutup dengan acara Diskusi bersama prihal perekonomian Manggarai
Penulis : Donis
 .
 Â
 Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H