Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Penyebab Hancurnya Chelsea, Mau Sampai Kapan?

24 April 2024   15:25 Diperbarui: 24 April 2024   15:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chelsea di musim 2023-24 kurang konsisten (Foto: Prensa Futbol).

Chelsea baru saja dibantai oleh rival sekota London, Arsenal dengan skor telak 0-5 dini hari tadi di Emirates Stadium.

Anggap saja, tim London Barat ini sedang sakit parah, lalu diberi makan seporsi jumbo pare dan dipaksa menelan sejumlah pil pahit.

Ya, itulah gambaran yang mungkin layak diberikan kepada tim berjuluk The Blues tersebut yang secara terus menuju kehancuran sejak akhir musim 2022-23 atau tepatnya sejak diambil alih oleh pemilik baru asal Amerika, Todd Boehly.

Sejak musim tersebut, Chelsea sama sekali tak mengalami perkembangan, sebaliknya terus merosot.

Tak usah membahas tentang persaingan perebutan gelar juara, juga tak perlu menyebut perjuangan Chelsea untuk lolos ke empat besar atau tiket Liga Champions.

Berjuang untuk masuk ke UEFA Conference League saja atau kompetisi eropa kasta ketiga rasanya sulit.

The Blues memang kerap tak berdaya untuk bisa mendapatkan posisi 10 besar. Lalu apa yang menjadi penyebab hancurnya Chelsea dalam beberapa tahun terakhir?

Simak ulasannya.

Ketidaktahuan Boehly dengan Sepak Bola

Suka atau tidak, harus diakui jika pemilik baru Chelsea Todd Boehly memang tidak paham tentang dunia sepak bola.

Bisa dibilang wajar karena dirinya biasa berkecimpung di dunia bisnis, sementara olahraga yang biasa ia geluti adalah bola basket, di mana ia adalah juga seorang pemilik dari tim raksasa NBA, LA Lakers.

Memegang saham penuh atas Chelsea jelas merupakan suatu hal yang baru bagi Boehly.

Wajar jika ia tak tahu, apa yang dibutuhkan oleh Tim London Barat agar bisa bersaing di papan atas, terutama jika berbicara tentang kualitas pemain yang dibutuhkan.

Dalam dunia basket NBA, saat memasuki bursa transfer, biasanya tim peringkat paling bawah mendapatkan keuntungan untuk mendatangkan pemain bintang yang masuk dalam daftar pemain paling diincar.

Sementara di dunia sepak bola, asal ada uang dan berhasil mencapai kesepakatan, maka pemain yang diincar bisa di dapat.

Hal inilah yang dilakukan oleh Boehly, ketika melihat ada banyak pemain yang masuk dalam top list dalam bursa transfer, ia langsung cepat-cepat mengeluarkan uang banyak untuk mendatangkannya tanpa mengetahui apakah pemain tersebut dibutuhkan oleh pelatih atau tidak.

Situasi inilah yang membuat Chelsea tak mampu bersaing dengan baik, lantaran komposisi pemain yang dimiliki dalam skuat tak merata.

Pochettino Bukan Pelatih yang Tepat untuk Chelsea

Mauricio Pochettino baru saja ditunjuk menjadi pelatih Chelsea di musim 2023-24 ini. Hanya saja, pelatih asal Argentina ini bukan sosok yang tepat untuk mendongkrak performa Chelsea.

Pochettino memang bagus, tapi untuk menangani tim non-unggulan yang tak memiliki beban berat seperti tim London Biru.

Satu kesalahan yang dilakukan oleh Boehly adalah saat ia menolak mendatangkan pelatih berpengalaman, Luis Enrique yang pada pertengahan musim 2022-23 dikabarkan bersedia melatih Chelsea.

Kala itu, Chelsea juga baru memecat Graham Potter yang sebelumya juga menggantikan Thomas Tuchel di awal musim yang sama.

Lucunya, Boehly malah memilih Frank Lampard yang sebelumnya terbukti gagal membesut Chelsea.

Kini, 2023-24 sudah memasuki akhir musim dan pilihan pelatih berkualitas juga sudah banyak, beberapa di antaranya bahkan pernah melatih Chelsea dan pernah sukses memberikan gelar juara.

Mulai dari Jose Mourinho, Antonio Conte, hingga Thomas Tuchel. Tak ada salahnya jika Boehly mencoba sadar untuk memecat Pochettino yang sudah terbukti gagal dan menggantinya dengan salah satu dari tiga nama di atas.

Pemain Utama Cedera

Bisa dibilang, alasan satu ini klise tapi memang cukup menjawab. Tiga pemain utama Chelsea banyak yang cedera dari awal musim, mulai dari Reece James, dan Ben Chilwell serta Thiago Silva yang sering absen hingga membuat kekuatan Chelsea timpang.

Tak hanya itu, pemain anyar Chelsea yang diharapkan bisa menjawab kekuatan lini depan, Christopher Nkunku juga lebih banyak berperan untuk tim dokter The Blues ketimbang di lapangan.

Namun, seandainya ditangani oleh pelatih yang tepat dan kualitas pemain yang dimiliki, rasanya Chelsea masih bisa saja bersaing di papan atas, terlebih hanya tiga pemain utama saja yang cedera.

Selebihnya, memang ada belasan pemain Chelsea lainnya yang juga cedera, namun bisa dibilang, para pemain yang cedera ini meski dalam kondisi yang fit juga tak mampu membawa Chelsea ke papan atas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun