Bisa dibilang wajar karena dirinya biasa berkecimpung di dunia bisnis, sementara olahraga yang biasa ia geluti adalah bola basket, di mana ia adalah juga seorang pemilik dari tim raksasa NBA, LA Lakers.
Memegang saham penuh atas Chelsea jelas merupakan suatu hal yang baru bagi Boehly.
Wajar jika ia tak tahu, apa yang dibutuhkan oleh Tim London Barat agar bisa bersaing di papan atas, terutama jika berbicara tentang kualitas pemain yang dibutuhkan.
Dalam dunia basket NBA, saat memasuki bursa transfer, biasanya tim peringkat paling bawah mendapatkan keuntungan untuk mendatangkan pemain bintang yang masuk dalam daftar pemain paling diincar.
Sementara di dunia sepak bola, asal ada uang dan berhasil mencapai kesepakatan, maka pemain yang diincar bisa di dapat.
Hal inilah yang dilakukan oleh Boehly, ketika melihat ada banyak pemain yang masuk dalam top list dalam bursa transfer, ia langsung cepat-cepat mengeluarkan uang banyak untuk mendatangkannya tanpa mengetahui apakah pemain tersebut dibutuhkan oleh pelatih atau tidak.
Situasi inilah yang membuat Chelsea tak mampu bersaing dengan baik, lantaran komposisi pemain yang dimiliki dalam skuat tak merata.
Pochettino Bukan Pelatih yang Tepat untuk Chelsea
Mauricio Pochettino baru saja ditunjuk menjadi pelatih Chelsea di musim 2023-24 ini. Hanya saja, pelatih asal Argentina ini bukan sosok yang tepat untuk mendongkrak performa Chelsea.
Pochettino memang bagus, tapi untuk menangani tim non-unggulan yang tak memiliki beban berat seperti tim London Biru.
Satu kesalahan yang dilakukan oleh Boehly adalah saat ia menolak mendatangkan pelatih berpengalaman, Luis Enrique yang pada pertengahan musim 2022-23 dikabarkan bersedia melatih Chelsea.