Tak dapat dipungkiri, sejak berakhirnya era kepemilikan Roman Abramovich, Chelsea mulai terlihat rapuh, hingga kini sudah hancur di awal kepemilikan Todd Boehly.
Tak usah membahas persaingan perebutan gelar juara di Liga Primer Inggris, bersaing ke zona Liga Champions atau Liga Europa saja tidak bisa.
Jangankan zona Eropa, bersaing agar bisa meraih posisi 10 besar pun tampaknya sulit diraih oleh tim London Barat tersebut.
Hal ini tak lepas dari kualitas pemain yang dimiliki, serta taktik yang terbilang sulit dimengerti dari pelatih Mauricio Pochettino.
Bukan sekedar mengkritik, ambil contoh dalam pertandingan final Piala Liga Inggris melawan Liverpool pada Minggu, 25 Februari 2024 lalu.
Saat itu, Tim Biru London mampu mengimbangi permainan tangguh The Reds hingga memasuki perpanjangan waktu.
Lucunya, pada menit ke-113 atau tujuh menit jelang akhir laga, Pochettino malah menarik keluar Ben Chilwell dan menggantikannya dengan Trevoh Chalobah.
Jelas di sini terlihat, pelatih asal Argentina itu ingin bermain bertahan dan berharap adu penalti.
Padahal, Chilwell saat itu memiliki peran besar untuk membantu daya serang Chelsea dari sisi kiri.
Bukannya pertahanan tambah kuat, Chelsea justru kebobolan di menit akhir lewat gol tunggal Virgil van Dijk.
Ya, memang benar, Pochettino yang berada di lapangan, pasti lebih tahu betul situasi pertandingan, tapi 1.000 persen yakin, yakni seluruh fans Chelsea mempertanyakan mengapa Chilwell yang ditarik keluar padahal sang pemain saat itu berkontribusi besar.
Musim 2023-24 telah memasuki masa akhir, harapan untuk juara liga jelas sudah pupus. Kini, harapan Chelsea adalah berjuang untuk mendapatkan tiket Confrence Europa League atau setidaknya mampu menempati 10 besar.
Setelah itu, jual pemain yang tidak berkontribusi dan datangkan pemain yang lebih dibutuhkan agar bisa bersaing di musim depan.
Setidaknya, ada empat posisi yang sangat dibutuhkan Chelsea agar bisa bersaing di papan atas, termasuk mendapatkan gelar Piala FA atau Piala Liga Inggris. Berikut ulasannya.
Kiper
Sejauh ini, dua kiper Chelsea, yakni Robert Sanchez dan Djordje Petrovic telah mengeluarkan permainan terbaik mereka.
Hanya saja, dua kiper ini terbilang inkonsisten serta belum memiliki mental tangguh, percaya diri, dan berani memberikan arahan untuk para bek yang berada di depannya.
Untuk mendapatkan nama besar memang sulit jika melihat situasi Chelsea saat ini, namun untuk mendapatkan karakter kiper bermental tangguh dan punya rasa percaya diri tinggi pastinya banyak di Eropa.
Mungkin, Chelsea bisa mendatangkan mantan kiper Manchester United yang saat ini masih belum punya klub, David De Gea atau memulangkan kembali Kepa Arrizabalaga dari masa pinjaman di Real Madrid.
Playmaker
Chelsea butuh sosok pemain yang bisa mengatur serangan dari lini tengah yang piawai dalam memberikan umpan akurat.
Harus diakui, dalam beberapa musim terakhir, Chelsea tak punya pemain yang berposisi sebagai playmaker murni.
Saat ini, The Blues kerap mengandalkan Enzo Fernandez sebagai pengatur serangan, padahal mantan pemain Benfica itu merupakan pemain gelandang bertahan.
Beruntung bagi Tim London Barat, karena Enzo masih bisa menjalankan tugas barunya dengan baik di musim ini.
Striker
Sejak kepergian Diego Costa di musim 2017-18, The Blues kesulitan menemukan striker andalan berkarakter agresif dan berani berduel dengan para bek lawan.
Sejatinya, Chelsea punya bibit penyerang tangguh dalam pemain akademi mereka, yakni Tammy Abraham yang dipercaya sebagai striker utama di musim 2018-19.
Bahkan, penyerang Inggris tersebut sempat mematahkan kutukan pemain Chelsea bernomor punggung sembilan bahkan tampil melempem.
Sayangnya, Tammy saat itu harus berkutat dengan cedera dan disaat ia berjuang menemukan permainan terbaiknya, ia malah kurang mendapat kepercayaan hingga dilepas ke AS Roma di tahun 2021.
Jika Chelsea memiliki satu saja striker berkarakter agresif dan memiliki tembakan yang akurat, rasanya bukan hal mustahil mereka bisa bersaing kembali ke papan atas.
Pelatih
Mendatangkan Mauricio Pochettino di musim ini bisa dibilang aksi "coba-coba" yang terbilang berani dari manajemen Chelsea di bawah kepemimpinan Todd Boehly.
Bagaimana tidak? The Blues memilih untuk memecat Thomas Tuchel yang memberikan trofi Liga Champions, kemudian tidak diberikan kepercayaan saat membangun "skuat aneh" yang dihuni oleh pemain-pemain bukan pilihannya.
Kemudian menolak kesepakatan dengan pelatih berpengalaman seperti Luis Enrique.
Untuk bersaing di papan tengah atau terhindar dari degradasi di Liga Primer Inggris, mungkin Pochettino pilihan yang tepat. Lihat saja saat ia melatih Tottenham Hotspur dan Southampton.
Namun untuk bersaing di papan atas atau bersaing merebut gelar juara, Chelsea butuh pelatih berpengalaman dan bukan asal coba-coba.
Saat ini, ada tiga mantan pelatih Chelsea yang terbilang sukses yang bisa mereka datangkan di musim depan.
Dua di antaranya belum memiliki klub, yaitu Jose Mourinho dan Antonio Conte. Keduanya sama-sama pernah meraih gelar Liga Primer Inggris ketika menukangi Chelsea.
Satu lagi adalah Thomas Tuchel yang sudah dipastikan keluar dari Bayern Munchen pada akhir musim ini.
Jika bisa mendapatkan satu dari tiga nama di atas dan diberikan kesempatan lebih serta diberikan kepercayaan mendatangkan pemain yang dibutuhkan pelatih, bukan keinginan Boehly, kemungkinan besar mereka bisa bersaing ke papan atas, bahkan bukan hal mustahil bisa menjadi juara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H