Sayangnya, Ronaldo lebih mengincar banyak gelar daripada banyak uang sehingga tawaran tersebut langsung ditolaknya mentah-mentah.
Pertanyaannya adalah mengapa kini tak ada satupun klub elite Eropa yang mau merekrut Ronaldo dalam tim mereka?
Padahal, pemain berusia 37 tahun itu bisa dibilang belum habis meski sudah memasuki pengujung kariernya sebagai pesepakbola.
Di musim 2021-22 kemarin, tak sedikit yang mengatakan musim itu merupakan musim terburuk Cristiano Ronaldo karena tak mampu tampil memuaskan.
Faktanya, meski berada dalam musim terburuknya saja, Ronaldo mampu menjadi top skor Man United dan berhasil mencetak 24 gol dalam 38 pertandingan di seluruh kompetisi.
Berkat Ronaldo pula Manchester United setidaknya bisa bertengger di posisi enam di klasemen akhir Liga Primer Inggris.
Lalu, mengapa tak banyak yang berminat untuk segera merekrutnya? Bahkan, klub yang turut mengembangkan Namanya, Real Madrid saja enggan untuk membawanya pulang ke Santiago Bernabeu.
Padahal, meski telah termakan usia, ketajamannya dalam urusan mencetak gol masih belum juga memudar. Apa yang salah dengan Cristiano Ronaldo yang membuatnya ditolak oleh Chelsea, PSG, dan Bayern Munchen?
Jika melihat dari performa yang ditunjukkan Ronaldo di musim lalu, sepertinya semua klub harus mengakui jika permainan Ronaldo sangat membantu tim untuk bisa mencetak gol dan meraih kemenangan.
Namun jika melihat karakter Ronaldo yang selalu membara dan nama besarnya di dunia sepak bola, serta gajinya yang besar sepertinya itulah yang membuat banyak klub elite Eropa menolak untuk membawanya.
Memiliki nama besar, jelas membuat pemain yang identik dengan nomor punggung 7 ini harus selalu jadi pusat utama dalam membangun serangan.