Gareth Bale telah dipastikan bakal meninggalkan Real Madrid seiring dengan berakhirnya musim ini.
Meski musim ini ia sangat jarang dimainkan, namun faktanya pemain berdarah Wales itu belum habis dan masih mempunyai performa yang tak bisa dipandang remeh.
Bale sejatinya harus diberikan kepercayaan penuh dan dijadikan pemain kunci utama dalam membangun serangan.
Hal ini bisa dilihat dari permainannya kala membela Timnas Wales, di mana dirinya kerap dijadikan mesin gol ataupun motor serangan tim.
BACA JUGA: Ronaldo Bakal Dibuang Manchester United, Beckham Turun Tangan
BACA JUGA: Terbanyak dan Terbesar di Sepanjang Sejarah Liga Champions
Sebaliknya, saat bermain bagi Real Madrid ia hanya dijadikan pelapis yang benar-benar hanya dibutuhkan untuk mengurangi beban pemain inti dan juga pemain cadangan yang lebih sering dimainkan.
Dia hanya bermain tak kurang dari lima menit, bahkan paling lama juga hanya 10 menit saja sehingga wajar jika Gareth Bale kesulitan untuk mengeluarkan permainan terbaiknya.
Meski demikian, Bale tak perlu risau karena pastinya ada enam klub pilihan yang bisa saja membantunya untuk mendongkrak performanya Kembali.
Klub apa sajakah itu? Berikut ulasannya:
Saat bermain untuk Tottenham di periode keduanya dengan status pinjaman pada musim 2020-21 kemarin, bisa dibilang performa Bale yang kala itu di bawah arahan pelatih Jose Mourinho cukup memuaskan.
Total dari 34 pertandingan di seluruh kompetisi yang ia mainkan, Bale mampu mencetak 16 gol dan 3 assists.
Andai tak berkutat dengan cedera dan berada dalam kondisi 100% fit, bukan tak mungkin pada akhirnya ia dipermanenkan kembali.
Kini, Bale bisa lagi mengulang peruntungannya Bersama tim London Utara tersebut dengan kembali pada musim depan.
Terlebih, pelatih Tottenham Hotspur saat ini, Antonio Conte yang terkenal dengan taktik 3-4-3 nya bisa menciptakan trio maut di lini depan Spurs, yang dihuni oleh Gareth Bale, Son Heung-min, dan Harry Kane.
BACA JUGA: Cocoklogy Piala Dunia 2022 Qatar: Ronaldo Bisa Bawa Portugal Juara
BACA JUGA: 4 Pelatih yang Layak Diberikan Penghargaan Berupa Patung
Meski terdengar tak mungkin namun segalanya bisa saja terjadi dalam sepak bola. Salah satu rival sekota Tottenham, yakni Chelsea juga bisa menjadi alternatif yang baik bagi pemain berusia 32 tahun tersebut.
Chelsea di bawah arahan Thomas Tuchel sangat sering mengandalkan kedua sisi lapangan untuk membangun serangan dan hal inilah yang juga biasa dilakukan oleh Bale saat membantu timnya untuk merusak lini pertahanan lawan.
Bukan tak mungkin pula jika Gareth Bale bakal bergabung dengan Chelsea di musim depan.
AC Milan
Tak sedikit yang menilai jika AC Milan merupakan klub penampung pemain buangan dengan nominal transfer yang sangat murah atau gratis.
Meski demikian, Milan mampu membuktikan jika pemain yang dianggap buangan itu mampu mengeluarkan magisnya dengan baik.
Contohnya di musim ini, nama-nama pemain yang dibuang oleh klubnya seperti Olivier Giroud-Fikayo Tomori (Chelsea), Brahim Diaz (Man City), dan Theo Hernandez (Real Madrid) kini menjadi pemain kunci di skuat Rossoneri yang diracik oleh Stefano Pioli.
Kini, Milan pun berpeluang mendapatkan Scudetto yang terakhir kali mereka raih di tahun 2011 lalu.
Artinya, Gareth Bale pun juga punya peluang untuk menemukan kembali sentuhan emasnya jika bermain untuk tim yang bermarkas di San Siro tersebut.
Borussia Dortmund
Dari musim ke musim, Borussia Dortmund paling tidak memiliki satu nama yang bisa menjadi kunci utama mereka dalam membangun serangan.
Robert Lewandowski, Pierre-Emerick Aubameyang, Ousmane Dembele, Christian Pulisic, Jadon Sancho, hingga yang terakhir Erling Haaland merupakan contohnya.
Jika ingin kembali melambungkan namanya serta menjadi tumpuan utama dalam membangun serangan, rasanya tidak ada salahnya jika Gareth Bale memilih Borussia Dortmund sebagai pilihan klub selanjutnya.
Southampton
Jika tak ada lagi klub di Eropa yang berminat kepadanya meski dengan status bebas transfer, rasanya Bale bisa kembali ke klub pertama sekaligus klub masa kecilnya, yakni Southampton.
Mau tidak mau, suka tidak suka, jika kembali lagi ke So'ton ia harus menerima kenyataan jika dirinya bukan lagi magnet bagi klub raksasa Eropa.
Meski demikian, sisi positif yang bisa diambil oleh Gareth Bale jika memperkuat Southampton adalah dirinya berpeluang besar untuk dimainkan setiap pertandingan, dijadikan kapten klub, dan beban yang diemban pastinya tak sebesar jika ia bermain bagi klub raksasa di Eropa.
Klub MLS
Inilah pilihan yang benar-benar terakhir bagi Gareth Bale andai tak ada klub Eropa yang bersedia menampungnya.
Ya, klub sepak bola di Amerika Serikat (AS) yang bermain di kompetisi Major League Soccer (MLS) bisa menjadi pilihan terakhir yang paling baik untuknya.
Tak sedikit bagi mereka yang memiliki prestasi mentereng di Eropa harus mengakhiri kariernya di MLS.
Tujuannya pun jelas, yaitu ingin menikmati masa akhir karier sepak bola dengan bermain di kompetisi yang lebih ringan sekaligus mendapatkan pengalaman bermain di benua yang berbeda.
