Bagi pencinta basket sejati, tentunya tahu betul bagaimana kiprah tim penuh sejarah LA Lakers di kompetisi NBA.
Salah satu tim peraih gelar terbanyak NBA ini tentunya sudah lekat dengan torehan trofi juara dan juga babak paling menarik di NBA, yakni NBA Playoffs.
Sayangnya, musim ini tim yang berbasis di Kota Los Angeles tersebut gagal melaju ke NBA Playoffs 2022 usai dibekuk oleh Phoenix Suns dengan skor 110-121 kemarin.
Meski masih menyisakan tiga pertandingan lagi di musim reguler, LeBron James cs sudah dipastikan mengakhiri musim ini lebih cepat, karena mereka tidak mungkin lagi bisa mengejar torehan kemenangan yang diraih oleh San Antonio Spurs yang menempati urutan ke-10, sebagaimana tempat posisi akhir dalam penempatan Kualifikasi Playoffs.
Spurs sudah berada di posisi play-in dengan menempati urutan ke-10 di klasemen Wilayah Barat dengan mencatatkan 34 kemenangan dari 79 pertandingan, sedangkan Lakers baru 31 kali menang.
Lakers musim lalu berhasil melaju ke babak playoffs, namun laju mereka langsung terhenti di putaran pertama saat dihentikan oleh tim yang sama, yakni Phoenix Suns dengan skor 4-2 dalam format best of seventh.
Lalu apa yang menjadi penyebab Lakers harus puas melihat roster mereka berlibur lebih cepat dibanding dengan 16 tim NBA lainnya yang masih harus berjibaku di babak playoffs?
Dari pandangan saya sendiri, Lakers musim ini bisa dibilang sangat jauh dari kata memuaskan. Hal yang sama juga sebenarnya terjadi di musim lalu, sehingga wajar mereka langsung tumbang di putaran pertama.
Usai menjadi juara di tahun 2020, Lakers seakan kehabisan bensin. Pertama, dua bintang utama mereka, yakni LeBron James dan Anthony Davis silih berganti harus absen karena didekap dengan cedera membuat permainan tim besutan Frank Vogel menjadi tampil pincang.
Kedua, hengkangnya dua motor serangan tim, yakni Alex Caruso dan Dennise Schroder membuat permainan Lakers kerap tanpa arah.
Saat Lakers menjadi juara, meski LeBron James atau Anthony Davis, setidaknya masih ada Caruso dan Schroder yang mampu menjaga ritme permainan.
Ketiga, hal yang menurut saya paling masuk akal adalah kurang konsistensinya Lakers dalam menjaga momentum saat bertanding dan hilangnya mental pemenang.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pertandingan yang dilalui Lakers dengan melakukan Turnover atau kesalahan yang sangat fatal, hingga pada akhirnya berhasil dimanfaatkan oleh tim lawan dengan sangat baik.
Imbasnya, mereka menjadi ketar-ketir, permainan jadi berantakan dan momentum pun sering direbut oleh tim lawan.
Keempat, perekrutan Russell Westbrook yang menjadi kontroversi bagi fans Lakers. Pebasket yang berposisi sebagai point guard ini sejatinya miliki kualitas yang mumpuni.
Sayangnya, seperti di artikel saya sebelumnya, eks pemain Oklahoma City thunder dan Houston Rockets ini merupakan sosok One Man Show, sehingga sangat sulit baginya untuk bisa bekerja sama dengan baik.
Saya tidak mengatakan Westbrook pemain yang buruk, hanya saja perannya di Lakers benar-benar tidak terlihat seperti masa keemasannya kala memperkuat Thunder terutama di musim 2016-17, di mana dirinya saat itu mampu mencetak rata-rata 31,6 point per pertandingan.
Saat itu, Westbrook memang menjadi kunci seorang diri bagi Thunder, di mana semua bola diarahkan kepadanya.
Bersama Lakers, pemain berusia 33 tahun ini harus bekerjasama dengan pemain bintang lainnya, seperti LeBron James, Anthony Davis, Carmelo Anthony, dan Dwight Howard yang tentunya mempunyai karakter berbeda-beda.
Andai saja Westbrook berada dalam kualitas terbaiknya dan bisa menjadi pembeda kala ia bermain untuk Thunder mungkin ceritanya agak sedikit berbeda.
Namun bagaimanapun juga, dalam pertandingan tentu ada yang menang, ada yang kalah. Musim ini jelas bukanlah musim terbaik bagi Lakers dan para pemain mereka pun mengakuinya jika mereka gagal tampil maksimal.
Seringnya cedera dari LeBron James dan Anthony Davis serta turunnya permainan Russell Westbrook bukan alasan utama.
Alasan utama LA Lakers gagal ke NBA Playoffs 2022 murni karena permainan mereka yang sangat jauh dari kata konsisten dan sering melakukan kesalahan. Semoga saja musim depan bisa lebih baik dan Kembali meraih gelar juara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI