"Hei Anak Muda!!! Apa maksudmu ini? Pekerjaan besar yang kami lakukan ini kan melebihi permintaan yang kamu minta, masa kami hanya dibayar lima ratus ribu?" teriak si ketua kuli yang merasa dipermainkan.
Tanpa ada rasa takut, anak muda itu kemudian memakai kacamata hitam kemudian memberikan sebuah jawaban yang mengejutkan kelima kuli bangunan tersebut.
"Begini ya mas, uang banyak yang kalian terima kemarin itu adalah untuk pekerjaan kalian hari ini dan bayaran yang sekarang adalah untuk pekerjaan pos kecil yang kalian kerjakan kemarin," jelas si anak muda.
"Saya rasa, uang lima ratus ribu dan juga makanan yang kalian terima itu sudah lebih dari cukup untuk pekerjaan kemarin bukan? Dan bayaran besar kemarin itu juga jauh melebihi dari yang kalian kerjakan hari ini," tambahnya.
Karena merasa malu, akhirnya kelima kuli bangunan itu pun menjadi sadar dan meminta maaf kepada si anak muda. Mereka pun berjanji untuk merapikan kembali pos kecil yang diminta.
Namun si anak muda justru meminta agar pos kecil itu dihancurkan, karena ia hanya ingin melihat sikap dari kelima kuli tersebut. Selesai.
Para Kompasianers, ilustrasi cerita di atas mungkin sudah pernah kita baca dalam bentuk atau isi yang berbeda, namun tetap saja intinya sama, yaitu kita harus memberikan yang terbaik tanpa menunggu mendapatkan bayaran yang pantas.
Percayalah, apa yang kita tabur, maka kita juga yang menuai, jadi tetap berikan yang terbaik dalam segala pekerjaan yang kita lakukan. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H