Sementara SM seakan mendapat tekanan sehingga mereka melakukan sejumlah kesalahan.
Kendati demikian, SM tak mau menyerah begitu saja. Mereka terus bermain agresif dan sempat mempertipis jarak menjadi empat angka di akir kuarter ketiga.
Memasuki kuarter akhir, Satria Muda seakan mendapat angin segar setelah mampu menutup kuarter ketiga dengan skor 51-56.
Mereka benar-benar menunjukkan semangat pantang menyerah, di mana dari awal hingga pertengahan kuarter keempat, Satria Muda mampu mempertipis selisih menjadi dua angka saja.
Merasa tertekan dan tak ingin gagal juara, Pelita Jaya pun tak mau kalah.
PJ juga bermain cepat dan terus memberi tekanan demi tekanan ke SM dan perlahan mampu memperlebar jarak.
BACA JUGA: Jelang Euro 2020: Wajib Tahu! Fakta Menarik di Piala Eropa
BACA JUGA: Jelang Euro 2020: Daftar Juara Piala Eropa Sejak Pertama Dibentuk
Saat memasuki 19 detik terakhir, pemain megabintang sekaligus kapten Pelita Jaya Jakarta, Andakara Prastawa berhasil menembak three points yang akhirnya juga menjadi menutup pertandingan.
Pelita Jaya berhasil menyamakan kedudukan di gim kedua ini dengan mengalahkan Satria Muda dengan skor 71-65.
Penggawa PJ, Muhammad Hardian Wicaksono menjadi bintang lapangan setelah menjadi pencetak angka terbanyak dengan mengemas 21 points.