Saya tidak ingat siapa yang membuat lagu itu, tapi jelas kalimat ini seakan menjadi sindiran yang tepat dengan tidak adanya keadilan di negeri ini.
Tak usah membicarakan hukum, kita bisa sebagai pasien di rumah sakit tertentu saja.
Sejumlah rumah sakit, ada yang dinilai terlalu lambat memberikan pelayanan bagi pasien yang menggunakan BPJS.
Ya, mungkin karena terlalu banyak pasien sehingga pelayanannya jadi terhambat dan membuat sang pasien harus menunggu.
Tapi, mengapa buat pasien yang bisa membayar mahal mendapat pelayanan lebih baik?
BACA JUGA: Mengenang Suka-Duka Pengalaman Kerja Jadi Reporter
BACA JUGA: Covid-19: Mengalah Saja dari India, Hai Indonesia-ku
Mungkin ada prosedur-prosedur dari sejumlah rumah sakit yang ada, tapi memang itulah kenyataannya, kemanusiaan yang adil dan beradab benar-benar tak sepenuhnya terjadi.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia dan Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Untuk yang satu ini tak perlu diulas terlalu mendalam. Kita sendiri mungkin bisa merasakan, apakah sebagian besar masyarakat Indonesia bisa menghargai perbedaan dan bisa bersatu?
Tak perlu juga membahas perbedaan yang berat seperti agama, perbedaan pendapat, termasuk perbedaan dalam memilih pemimpin pun bisa memecah belah.