Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juara LaLiga, Buah Kesabaran dari Atletico Madrid dan Diego Simeone

23 Mei 2021   15:39 Diperbarui: 23 Mei 2021   15:41 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diego Simeone, Pelatih Atletico Madrid merupakan contoh kesetiaan dan kesabaran yang baik di dunia sepak bola (Foto: The Sun).

Diego Simeone berhasil membawa Atletico Madrid menjadi juara LaLiga Spanyol 2020-21.

Lagi-lagi, juru taktik asal Argentina itu mampu menghancurkan dominasi dari Barcelona dan Real Madrid di Negeri Matador.

Tujuh tahun sebelumnya atau tepatnya di tahun 2014 lalu Diego Simeone juga berhasil membawa Atletico menjadi juara LaLiga Spanyol.

Hal ini pun terbilang unik, karena pada tahun 2014 dan 2021 skuat Atletico Madrid bisa dibilang di atas kertas tak sehebat bila dibandingkan dengan Real Madrid maupun Barcelona.

Skuat yang dimiliki Simeone di musim ini pun terbilang memiliki nama yang tak sebesar dibandingkan dengan dua penguasa LaLiga tersebut.

BACA JUGA: Atletico Madrid Juara, Ini Daftar Kampiun La Liga Spanyol Era 2000-an

BACA JUGA: Atletico Juara, Suarez Paksa Koeman Gigit Jari hingga Jadi Penyesalan Barcelona

Menariknya, Simeone memiliki satu pemain kunci yang justru dibuang oleh rival mereka, Barcelona yaitu Luis Suarez.

Striker Uruguay itu dianggap sudah tidak tajam dan tidak berkualitas lagi oleh Barca.

Kendati demikian, di mata Diego Simeone Suarez masih memiliki ketajaman dan naluri mencetak gol yang sangat tinggi.

Ia pun menyambut dan mengajak eks pemain Liverpool tersebut untuk bergabung saat mengetahui nama Luis Suarez masuk dalam daftar jual Barcelona.

Hasilnya? Tanpa membutuhkan waktu lama, Suarez bisa cepat menyetel alias beradaptasi dengan baik dalam menjalankan taktik Simeone.

Tak pelak, Suarez pun berhasil membuat Barcelona menyesal, terutama pelatih mereka, Ronald Koeman karena telah membuang pemain berharga.

Terlepas dari sukses Luis Suarez ataupun taktik Diego Simeone yang berhasil membuat Atletico Madrid menjadi juara, ada satu hal menarik lain yang menjadi pandangan saya sebagai penggemar sepak bola.

Hal menarik itu adalah buah kesabaran yang ditanam sejak tahun 2014 lalu oleh Atletico Madrid dan Diego Simeone berhasil dipetik dengan manis oleh keduanya.

BACA JUGA: Man City Juara Liga Primer Inggris, Ini Daftar Kampiun Era 2000an

BACA JUGA: Inter Milan Raih Scudetto, Ini Daftar Juara Serie A Era 2000an

Usai menjadi juara di tahun 2014 lalu, sejumlah pilar Atletico mulai mencari peruntungan di klub lain yang membuat mereka gagal mempertahankan gelar juara di tahun-tahun berikutnya.

Padahal, bisa dibilang pada tahun 2014 lalu juga skuat Atletico sangat kalah mentereng dengan Real Madrid dan Barcelona.

Bayangan, di musim 2013-14 Madrid memiliki Cristiano Ronaldo, Angel Di Maria, Karim Benzema, Sergio Ramos, dan mereka juga mendatangkan Gareth Bale yang kala itu masih tajam.

Barcelona pun demikian, mereka mempunyai Lionel Messi, Xavi, Andres Iniesta, Carles Puyol, dan juga baru memboyong Neymar Jr.

Skuat Atletico Madrid sendiri kala itu memang memiliki kualitas yang baik, tapi jelas tak sebagus milik Real Madrid maupun Barcelona.

Status underdog pun dipegang oleh mereka kala itu, termasuk di musim sekarang.

Buah kesabaran yang mereka panen di musim ini jelas patut dijadikan contoh.

Bayangkan jika Diego Simeone melatih Arsenal, Chelsea, Man City, Manchester United, Liverpool, Real Madrid, Barcelona, dan juga PSG.

Jika dalam enam tahun melatih tak bisa memberikan gelar juara, saya sangat yakin 1.000 persen Simeone sudah dipecat.

Jangankan enam tahun, sekitar dua atau tiga tahun saja jika tak memberikan dampak atau gelar juara juga sudah disingkarkan.

BACA JUGA: Tuntas Sudah! Sergio Aguero Dipastikan ke Barcelona

BACA JUGA: Sergio Aguero Jadi Pengganti atau Tandem Messi di Barcelona?

Atletico Madrid tentu bisa saja memecat Diego Simeone karena gagal bersaing dengan Real Madrid dan Barcelona di kancah domestik.

Terlebih, dalam enam tahun terakhir juga cukup banyak pelatih bagus yang bisa mereka datangkan demi mengamankan gelar LaLiga Spanyol.

Namun, Atletico Madrid tetap bersabar dan percaya kepada Diego Simeone, meski performa di pentas domestik maupun Eropa tak mampu bersaing.

Tak hanya dari sisi Atletico Madrid saja, tetapi juga dari Diego Simeone yang tetap setia dengan tim yang pernah ia bela juga saat masih aktif menjadi pemain.

Dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir atau tepatnya sebelum Simeone berhasil mempersembahkan gelar juara LaLiga Spanyol untuk Atletico Madrid, dirinya sudah mendapat tawaran menarik dari klub lain.

Mulai dari Arsenal, Chelsea, Manchester United, PSG, dan Inter Milan yang bersedia untuk merekrutnya.

Kelima klub tersebut bahkan menjanjikan siap memberikan gaji lebih dari dua kali lipat yang didapatkan Simeone di Atletico Madrid.

Kala itu, klub yang paling getol untuk mendatangkan pelatih berusia 51 tahun itu adalah Inter Milan.

Hal tersebut tak lepas dari Simeone yang juga pernah bermain untuk Inter di tahun 1997 hingga 1999.

BACA JUGA: Mengenang Suka-Duka Pengalaman Kerja Jadi Reporter

BACA JUGA: Mantap! Chelsea Beri Tuchel Jajan 3 Triliun Rupiah

Saat memperkuat Inter, Diego Simeone turut berperan dalam memberikan gelar juara Liga Europa yang di tahun tersebut bernama UEFA Cup.

Selama enam tahun terakhir, Inter juga mengalami pasang surut di Serie A Italia hingga mereka terus mengganti pelatih.

Selain Inter, klub kedua yang paling berminat untuk mendapatkan jasa Diego Simeone adalah Chelsea.

Kala itu, pertengahan musim 2015-16 dan pertengahan musim 2017-18 Simeone pernah ditawarkan bergabung oleh Chelsea mengingat dua musim tersebut tim asal London Barat itu tengah terpuruk.

Menurut Chelsea, taktik Simeone yang pragmatis sangat cocok dengan mereka. The Blues juga bersedia menawarkan gaji mentereng.

Sayangnya, pelatih bernama lengkap Diego Pablo Simeone Gonzalez itu tetap memilih setia bersama Los Rojiblancos.

Dengan demikian, sang juara LaLiga Spanyol, Atletico Madrid dan Diego Simeone telah menjadi contoh jika kesetiaan lebih penting daripada uang.

Tentu sangat jarang ada klub maupun pelatih yang bisa memiliki tingkat kesabaran seperti ini.

BACA JUGA: Serba Murah! 7 Daftar Nama Incaran Mourinho di AS Roma

BACA JUGA: 7 Pemain yang Bisa Hebohkan Bursa Transfer Sepak Bola

Diego Simeone pertama kali datang ke Atletico Madrid di musim 2011-12.

Sudah lebih dari 10 tahun melatih tim Ibu Kota Spanyol, sudah mempersembahkan total delapan gelar juara, yaitu dua gelar LaLiga Spanyol, Liga Europa, dan Piala Eropa, serta satu gelar Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.

Saat masih menjadi pemain Simeone juga mempersembahkan dua gelar domestik, yaitu LaLiga Spanyol dan Copa del Rey yang diraihnya pada tahun 1996.

Selamat untuk Diego Simeone dan Atletico Madrid yang mampu menjadi juara LaLiga Spanyol musim 2020-21 dan semoga saja bisa terus berprestasi demi menambah persaingan di Negeri Matador dan sepak bola Eropa agar menjadi lebih menarik dan sengit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun