Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lucunya Negeri Ini: Maki-maki Dulu, Minta Maaf Kemudian

18 Mei 2021   17:51 Diperbarui: 18 Mei 2021   18:13 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin terlihat pintar dan membuat viral si petugas Indomaret, ujung-ujungnya malah jadi bumerang karena merekalah yang dikritik oleh netizen.

Ujung-ujungnya mereka terkena proses hukum dan meminta maaf, begitu pula dengan para pemudik yang memberikan makian, akhirnya mereka meminta maaf dan menjalani proses hukuman.

Saya sangat salut kepada para petugas, karena namanya hukuman ya tetap harus dijalankan meski warga yang bersalah telah meminta maaf.

Hebatnya lagi, para petugas juga tidak membalasnya dengan emosi, karena mereka jelas punya kekuatan untuk memberikan teguran keras ke mereka yang telah melanggar aturan.

Padahal, para petugas ini juga pastinya punya keluarga di kampung dan mereka juga ingin mudik tanpa harus bekerja.

Bisa dibayangkan? Mereka juga ingin mudik, tetapi malah harus bertugas untuk melarang masyarakat lain yang melanggar?

Kalo para petugas ini tidak memikirkan keamanan masyarakat, mereka pasti bakal membiarkan pemudik melintas begitu saja.

Ini sudah melawan hasrat untuk pulang, eh saat menjalankan tugas malah dimaki-maki oleh orang lain.

Sungguh lucu dan menarik bukan? Sudah maki-maki atau berbuat salah, tinggal minta maaf.

Orang-orang seperti ini jelas bakal mendapatkan 'tiket' malu seumur hidupnya.

Oleh karena itu, maka sebelum bertindak harus dipikir dulu, meluapkan emosi atau amarah boleh, tapi ya harus dengan akal sehat dan bertindak dengan wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun