Karena pastinya klub-klub yang telah disebutkan di atas tadi bakal berusaha untuk mendapatkan gelar pertama di Liga Super Eropa, sehingga mereka mungkin akan mengeyampingkan bermain di liga utama.
Apalagi, para petinggi dari federasi olahraga masing-masing liga, seperi FA (Inggris) FIGC (Italia), dan RFEF (Spanyol), sudah menolak klub peserta mereka untuk bermain di Liga Super Eropa.
Bahkan, Federasi Sepak Bola Eropa sendiri, yaitu UEFA dan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah memberikan ancaman bagi klub yang bermain di Liga Super Eropa bakal dicoret dan setiap pemain tidak diizinkan bermain di Timnas.
BACA JUGA: Dinamo Zagreb, Klub Penghasil Pemain Top dari Kroasia
BACA JUGA: Santiago Munez, 'Legenda' Newcastle United Siap Tampil di Goal 4
Jelas pernyataan itu berarti baik FIFA maupun UEFA menolak keras digelarnya Liga Super Eropa.
Kendati demikian, jika AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Man City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur bersikeras untuk bermain di Liga Super Eropa, maka mereka tidak akan bermain di liganya masing-masing.
Tim-tim non unggulan dari Inggris, Italia, dan Spanyol, mulai dari papan tengah ke bawah, seperti Everton, Leicester City, West Ham United, AS Roma, Napoli, Valencia, Sevilla, dan sebagainya bakal berpeluang besar bisa mendapatkan gelar dari kancah domestik.
Ya, mungkin saja mereka merasa tidak setuju karena adanya Liga Super Eropa, bakal menghilangkan atmosfer dari Liga Primer Inggris, LaLiga Spanyol, maupun Serie A Italia, namun di atas kertas peluang mereka untuk mendapatkan gelar jelas terbuka.
Buat saya sendiri, keberadaan Liga Super Eropa memang tidak perlu digelar. Kompetisi dari masing-masing negara sudah sangat padat, ditambah adanya Liga Champions, Liga Europa, dan jeda internasional sudah sangat cukup menghibur pencinta sepak bola.
Di atas kertas, mungkin terlihat menarik tim-tim unggulan berpeluang saling sikat di Liga Super Eropa, namun dengan adanya Liga Champions itu sudah lebih dari cukup.