Hai para Sones, selain memberikan sejumlah artikel yang semoga saja bermanfaat bagi kalian, saya juga ingin mengajak kalian bermain tebak-tebakan psikology yang terinspirasi dan menjadikan Kokology sebagai refrensinya di edisi pertama ini.
Mungkin, sejumlah permainan Psikologi yang dibuat oleh Kokology ini sudah banyak kalian lihat dimana-mana, ada yang pertanyaannya sama persis, ada juga yang beda versi namun memiliki pengertian yang sama.
Saya bukanlah seorang psikolog, jadi pertanyaan atau jawaban yang ada nanti murni diambil dari referensi sumber yang ada, bukan dari sendiri, karena Kamisikology ini bertujuan untuk membantu kalian refreshing sejenak atau tidak melulu membaca artikel.
Kenapa saya menggunakan nama Kamisikology? Karena saya akan mencoba mengajak kalian tebak-tebakan psikologi tepat di hari Kamis :D.
Baiklah, tanpa berlama-lama mari kita mulai yuk, pembahasan kali ini adalah kisah Cinderella.
Mungkin di antara kalian sudah ada yang pernah bermain ini, namun tidak ada salahnya untuk mencobanya lagi karena bukan tak mungkin jawaban kalian bisa berbeda.
Nah, besar kemungkinan kalian pasti sudah tahu cerita dongeng legendaris yang telah mendunia dari kisah Cinderella.
Buat yang belum pernah baca atau nonton atau dengar kisah dongeng tersebut, ada baiknya kalian cari tahu dulu biar gak bingung, tapi saya yakinlah kalian semua sudah tahu dan ingat sejumlah adegannya :D.
Pertanyaannya adalah bagian mana yang paling kalian ingat dalam kisah dongeng Cinderella tersebut? Jawaban yang kalian pilih ini diyakini bisa menentukan karakter kalian lho.
- Bagian Cinderella sengsara di bawah tekanan dari Ibu dan saudara tirinya.
- Bagian saat Cinderella diubah menjadi tuan putri yang cantik oleh peri.
- Bagian Cinderella yang sepatu kacanya tertinggal di tangga istana saat hampir memasuki jam 12 malam.
- Bagian pangeran tampan yang berhasil bertemu Cinderella lalu memasangkan sepatu kaca ke kaki Cinderella.
5... 4... 3... 2 ... 1
Inilah jawabannya:
Pembahasan dari jawaban yang kalian pilih ini nantinya dikaitkan dengan kelemahan dari diri Anda.
Bagian Cinderella sengsara di bawah tekanan dari Ibu dan saudara tirinya.
Gambaran Cinderella yang bernasib tidak mujur ini memang terlihat sangat kasihan, namun di belakang rasa kasihan ini ada rasa sombong atau meremehkan orang lain.
Atau pengertian lainnya saat sedang ditindas, ada perasaan sombong yang timbul, di mana Anda yakin bisa lebih baik dari mereka. Berhati-hatilah, berpikir positif boleh, namun jika berlebihan tentu tidak baik.
Bagian saat Cinderella diubah menjadi tuan putri yang cantik oleh peri.
Pada bagian ini, Cinderella mendapatkan kesempatan baik namun tidak digunakan dengan maksimal, bahkan nyaris dilupakan jika sudah lewat dari jam 12 malam, maka peri tidak bisa menyelamatkannya.
Bagian ini dikatakan kelemahan Anda yang kurang peka terhadap dampak yang baka terjadi dari rencana yang Anda buat.
Maksudnya adalah Anda membuat sebuah rencana namun tidak memikirkan dampak buruk atau hal apa yang bakal menanti Anda jika terjadi kesalahan.
Bagian Cinderella yang sepatu kacanya tertinggal di tangga istana saat hampir memasuki jam 12 malam.
Adegan yang satu ini dianggap Cinderella yang sepatu kacanya tertinggal merasa hal itu bukanlah masalah besar dan membiarkannya jatuh ke tangan sang pangeran.
Dari jawaban ini, dikatakan Anda selalu bergantung kepada orang lain. Entah itu ada masalah kecil atau masalah besar, Anda lebih memilih menggantungkannya kepada orang lain daripada menghadapinya sendiri.
Mungkin langkah cepat dan mudah dalam menyelesaikan masalah kecil adalah dengan memberikannya kepada orang lain.
Namun jelas, selagi kita masih bisa bergerak dan sehat, segala sesuatu itu lebih baik diselesaikan sendiri tanpa harus menyulitkan orang lain.
Bagian pangeran tampan yang berhasil bertemu Cinderella lalu memasangkan sepatu kaca ke kaki Cinderella.
Harus diakui jika semua manusia sangat dengan akhir yang menyenangkan atau biasa dikenal dengan Happy Ending.
Pada bagian inilah Anda dikatakan sebagai sosok yang seperti itu dan inilah yang menjadi masalah Anda.
Anda dinilai terlalu gampang merasa cepat puas dalam hal-hal yang kecil atau hal-hal yang bukanlah benar-benar istimewa
Anda dianggap selalu hidup rata-rata, tak pernah mau mencoba untuk mengembangkannya.
Teruslah berusaha agar Anda bisa berkembang, menjadi diri sendiri, serta mempunyai ciri khas.
Kurang lebih begitulah Sones, kira-kira jawabannya sesuai atau tidak nih? Semoga cukup memuaskan ya, kalau tidak coba lagi di Kamisikology minggu depan, semoga lebih baik lagi dari episode pertama ini :D.
Source: Kokology
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H