Dalam beberapa tahun terakhir, rasanya dunia basket NBA tiada hentinya diramaikan dengan perdebatan apakah pantas megabintang LA Lakers, Lebron James disebut-sebut sebagai pengganti Alm. Kobe Bryant?
Tak hanya itu, tak sedikit juga yang memberikan perbandingan diantara keduanya, bahkan ada juga yang sampai berdebat mana yang lebih hebat.
Salah satu perbandingan yang pernah saya dengar atau saya lihat adalah LeBron James dinilai lebih hebat dari Alm. Kobe Bryant karena mampu menjadi juara bersama tiga tim yang berbeda, yakni Miami Heat, Cleveland Cavaliers, dan LA Lakers.
Jujur saya sendiri seorang penggemar basket dan tim yang saya dukung kebetulan LA Lakers dan pebasket favorit saya sepanjang masa adalah Alm. Kobe Bryant.
Meski demikian, saya juga bukanlah orang yang setuju jika menyebut LeBron James bisa menjadi pengganti Alm. Kobe Bryant.
Bukan hanya disebut sebagai pengganti Kobe sebagai bintang dan legenda di Lakers, tetapi Lebron James juga dikabarkan menjadi pemain yang bisa menciptakan keseruan pertandingan basket NBA seperti yang telah dilakukan oleh sang legenda.
![LeBron James (kiri) saat masih memperkuat Cavaliers melawan legenda Lakers, Alm. Kobe Bryant (Foto: Plus TV Africa).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/03/25/lebron-vs-kobe-605bfb84d541df073946bd53.jpg?t=o&v=770)
Tidak perlu membahas secara statistik yang pastinya bagi orang awam membingungkan, cukup melihat dari sisi yang mudahnya saja.
Saya akui jika LeBron James memang jago dan sangat berbakat, kehadirannya pun ke Staples Center saya syukuri karena pada akhirnya, Lakers bisa kembali juara di musim kemarin.
Lalu apakah saya munafik dengan perkataan saya ini? Tentu tidak, saya mengakui kehebatan LeBron James, tetapi saya hanya tidak setuju jika ada pernyataan yang menyebut jika dia layak menjadi pengganti atau disejajarkan dengan sosok Alm. Kobe Bryant.
Namun untuk menjadi penerus tongkat estafet pemain andalan Lakers untuk bersaing mendapatkan gelar juara, barulah saya setuju.
Sekilas, kedengarannya mungkin sama antara kata pengganti dan juga kata penerus. Tetapi jika ditelusuri lebih dalam dari yang maksud, jelas ada perbedaannya nih Sones.
Perbedaannya adalah jika pengertian pengganti dalam konteks yang dibicarakan banyak orang, maka sosok LeBron James bisa membuat fans Lakers melupakan sejenak Alm. Kobe Bryant yang telah tiada. Berarti LeBron James bisa membuat fans Lakers merasa peranan Alm. Kobe Bryant sudah tergantikan dengan keberadaannya.
Hal inilah yang saya dan mungkin banyak pendukung Lakers lainnya juga tidak setuju. Lalu bagaimana dengan pengertian penerus dalam konteks ini?
Penerus dalam konteks ini jelas memiliki pengertian jika LeBron James mampu melanjutkan apa yang telah Alm. Kobe Bryant berikan untuk salah satu tim basket kebanggaan kota Los Angeles ini.
Lebron James mampu meneruskan atau melanjutkan habitat Lakers dalam perebutan gelar juara di NBA seperti yang telah dilakukan Alm. Kobe Bryant selama 20 tahun atau tepatnya dari tahun 1996 hingga 2006. Itulah yang saya setuju jika ada pernyataan LeBron James sosok yang tepat menjadi penerus Kobe Bryant di LA Lakers.
![LeBron James (kiri) saat bermain untuk Lakers disaksikan oleh Alm. Kobe Bryant pada 29 Desember 2019 lalu (Foto: ESPN).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/03/25/lebron-kobe-605bfccad541df762e2697a2.jpg?t=o&v=770)
Seperti yang telah saya utarakan di atas, tak perlu kita menilik atau membahas dari catatan statistik, karena saya sendiri merupakan penggemar basket yang hanya sekedar penikmat dan sekedar tahu informasi statistik yang ada ketimbang mencari tahu lebih dalam.
Kita lihat dan bandingkan saja dari karakter atau sikap LeBron James dengan Alm. Kobe Bryant saat sedang bertanding.
Jika membahas dari segi persamaan, keduanya memang sama-sama memperlihatkan permainan yang ciamik, permainan yang menghibur dan mengesankan bagi para penggemarnya.
Baik LeBron James maupun Alm. Kobe Bryant juga sering tampil agresif bermain penuh passion ketika memperkuat timnya.
Namun perbedaannya adalah dari karakter mereka saat memasuki akhir pertandingan yang menjadikan skor sebagai tolok ukurnya.
Jika sudah unggul besar atau tertinggal jauh, maka LeBron James memilih untuk beristirahat dan tidak mau bermain lagi.
Ekspresi dari wajahnya pun terlihat tergantung dari skor pertandingan, saat unggul jauh jelas mimik wajah LeBron tersenyum dan terlihat santai, namun ketika tertinggal cukup telak, maka mukanya terlihat murung atau kesal.
Atau kalaupun tetap tampil, LeBron sudah terlihat bermain tidak niat, lebih memilih untuk memberikan ke rekan setim dan menembak bola pun asal-asalan.
![Pantaskah megabintang Lakers, LeBron James disebut pengganti Alm. Kobe Bryant (Foto: NY Times).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/03/25/ny-times-605bff8b8ede4804ce000342.jpg?t=o&v=770)
Saat itu, Warriors memang tengah unggul delapan angka, namun jika LeBron James tetap bermain maksimal dan penuh semangat, bukan tak mungkin ia bisa membawa Cavaliers bermain ngotot dan mengimbangi skor hingga buzzer berbunyi.
Bukti lainnya yang paling baru adalah pada pertengahan Maret 2021 ini, saat Lakers melawan Warriors. Pada pertengahan kuarter ketiga, Lakers yang sudah unggul jauh dengan selisih 20 angka membuat LeBron James memilih untuk beristirahat.
Bahkan, pada kuarter keempat mantan pemain Heat ini sudah melepas sepatunya dan memakai sandal. Berbeda dengan Alm. Kobe Bryant yang selalu tampil maksimal untuk Lakers, baik saat sedang unggul maupun tertinggal jauh dari tim lawan.
Tak peduli meski sudah tahu timnya bakal menang atau timnya dipastikan kalah, Kobe Bryant tetap tampil agresif untuk terus memberikan skor bagi LA Lakers. Di sinilah perbedaan yang mungkin terbilang cukup membuktikan jika LeBron James tak pantas disebut pengganti Kobe Bryant.
![Alm. Kobe Bryant (kanan) selalu tampil maksimal saat bermain untuk Lakers (Foto: ESPN).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/03/25/kobe-605bffc8d541df7bab7207f3.jpg?t=o&v=770)
Lalu, apakah saya benci dengan LeBron James? Jelas tidak. Apakah tindakan yang dilakukannya itu salah? Tidak juga.
Karena pastinya ia punya maksud tersendiri, di mana saat sedang unggul jauh dirinya memilih untuk tidak bermain, mungkin LeBron ingin memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk unjuk gigi atau para pemain rookie mendapatkan jam terbang lebih banyak.
Atau saat sedang tertinggal jauh, LeBron yang memilih tidak bermain lagi mungkin berpikir jika pertandingan itu timnya layak kalah sehingga dirinya tak ingin melanjutkan dan memilih untuk beristirahat demi mendapatkan hasil lebih baik di laga berikutnya.
Sekali lagi, saya hanya tidak suka jika ada yang menyebut dirinya pantas menjadi pengganti Alm. Kobe Bryant.
Saya sangat mengakui kehebatan LeBron James. Keberadaannya di Lakers juga membuat saya senang dan berharap dia bisa pensiun di Lakers dan memberikan banyak gelar juara. God Bless para Sones :D.