Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Kualitas Melatih Jose Mourinho Sudah Memudar?

22 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 22 Maret 2021   15:08 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pencinta sepak bola sejati, khususnya sepak bola Inggris, tentu sudah tahu betul siapa itu Jose Mourinho.

Seorang juru taktik asal Portugal yang kini menangani klub London Utara, Tottenham Hotspur ini sekarang cukup mendapat sorotan dari penggemarnya maupun pengamat sepak bola.

Bukan tanpa alasan, meski pada akhir pekan kemarin mantan pelatih Chelsea itu mampu memberikan kemenangan timnya atas Aston Villa dengan skor 2-0, namun tetap saja kualitasnya dalam meracik taktik mulai dipertanyakan.

Pasalnya, dua gol yang didapat oleh The Lilywhites dianggap sedikit berbau keberuntungan, di mana pada gol pertama yang diciptakan oleh Vinicius memanfaatkan kesalahan dari lini pertahanan tim tuan rumah, sedangkan gol kedua yang dikemas Harry Kane didapat melalui titik putih penalti.

Dengan kata lain, proses dua gol yang didapat itu bukanlah murni dari serangan yang dibangun awal oleh Tottenham Hotspur sendiri.

Selebrasi para pemain Tottenham Hotspur saat melumat Aston Villa pada akhir pekan kemarin (Foto: Sky Sports).
Selebrasi para pemain Tottenham Hotspur saat melumat Aston Villa pada akhir pekan kemarin (Foto: Sky Sports).
Tak hanya itu, beberapa hari sebelumnya, tim London Putih juga secara mengejutkan dilibas oleh tim asal Kroasia, Dinamo Zagreb dengan skor 0-3 yang membuat mereka harus tersingkir dengan skor agregat 2-3 di babak 16 besar Liga Europa 2020-21.

Di kancah domestik, Liga Primer Inggris pun performa Spurs terbilang kurang konsisten yang membuat mereka kini menempati urutan keenam di klasemen sementara dengan torehan 48 poin dari 29 pertandingan.

Padahal, biasanya tim yang ditangani oleh Mourinho jika tidak mampu menempati posisi puncak klasemen, minimal berada di urutan kedua atau ketiga.

Gaya bermain pelatih yang pernah menangani Real Madrid dan Inter Milan ini dikenal sebagai juru taktik yang mencanangkan negative football atau permainan yang mengutamakan pertahanan yang kuat lalu mengincar kemenangan melalui serangan balik.

Suka atau tidak, taktik dari pelatih yang menyebut dirinya The Special One ini nyatanya masih bisa membuahkan hasil dengan mendapatkan trofi saat ia masih melatih di Chelsea, Real Madrid, Inter Milan, dan Manchester United.

Kendati demikian, tidak sedikit yang mengkritik gaya bermainnya termasuk Cristiano Ronaldo saat keduanya bekerja sama di tahun 2011 lalu.

"Sejujurnya saya tidak menyukai taktik ini, tapi saya diminta harus bisa menguasainya dan mau bagaimana lagi? Inilah formasi kami," keluh Ronaldo kala itu dilansir dari The Guardian.

Komentar Ronaldo ini terucap saat Real Madrid dibekuk oleh rival seterunya Barcelona dengan skor 0-2 pada leg pertama semifinal Liga Champions 2010-11.

Percaya atau tidak, meski dilihat di atas kertas taktik dari Jose Mourinho ini memang sulit untuk ditembus karena pertahanannya yang kuat, namun sudah banyak tim yang mempelajarinya dengan baik sehingga mereka yang menjadi lawannya bisa memetik kemenangan di akhir pertandingan.

Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho (Foto: BusinessInsider via Kompas.com)
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho (Foto: BusinessInsider via Kompas.com)
Salah satu caranya adalah konsisten dalam memainkan bola dari lini belakang ke lini tengah, menuju ke lini depan, kemudian mundur lagi ke tengah, dan terus melakukannya serta sabar untuk mencetak gol hingga lini pertahanan tim besutan Mourinho terpancing untuk merebutnya.

Jika mampu bersabar melawan tim yang dibesut oleh Mourinho dan konsisten atau fokus dalam penguasaan bola, mencetak gol dan memetik kemenangan bukanlah hal yang sulit.

Situasi ini pernah dilakukan oleh tim-tim yang menjadi lawan Mourinho, seperti Barcelona, Manchester City, dan juga Bayern Munchen.

Namun, apakah taktik yang dicanangkan oleh Mourinho salah? Atau benar-benar sudah usang dan tidak memberikan kontribusi maksimal untuk tim?

Jawabannya tentu saja tidak, karena taktik atau formasi dalam sepak bola itu pastinya tidak akan pernah punah.

Lihat saja taktik tiki-taka atau total football yang disebut-sebut pernah ramai digunakan pada medio 80-90an, namun di era modern ini mampu dikembangkan lagi oleh Pep Guardiola kala melatih Barcelona di tahun 2008 dan juga Louis van Gaal di tahun 2012.

Keduanya tidak pernah disalahkan karena menggunakan formasi lama, hanya saja Pep dan Van Gaal didukung dengan materi pemain berkualitas hingga taktiknya berhasil dijalankan.

Sementara Jose Mourinho, bukan berarti para pemain Tottenham Hotspur tidak berkualitas, hanya saja skuat Mourinho saat ini masih belum memenuhi persyaratan yang sesuai diinginkan oleh sang pelatih.

Sehingga wajar jika Jose Mourinho terlihat kurang konsisten saat melatih Tottenham Hotspur.

Seandainya saja ia mendapat pemain yang diinginkan serta bisa mengembangkan taktiknya itu, bukan tak mungkin Jose Mourinho bisa memberikan gelar juara untuk Tottenham Hotspur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun