"Sejujurnya saya tidak menyukai taktik ini, tapi saya diminta harus bisa menguasainya dan mau bagaimana lagi? Inilah formasi kami," keluh Ronaldo kala itu dilansir dari The Guardian.
Komentar Ronaldo ini terucap saat Real Madrid dibekuk oleh rival seterunya Barcelona dengan skor 0-2 pada leg pertama semifinal Liga Champions 2010-11.
Percaya atau tidak, meski dilihat di atas kertas taktik dari Jose Mourinho ini memang sulit untuk ditembus karena pertahanannya yang kuat, namun sudah banyak tim yang mempelajarinya dengan baik sehingga mereka yang menjadi lawannya bisa memetik kemenangan di akhir pertandingan.
Jika mampu bersabar melawan tim yang dibesut oleh Mourinho dan konsisten atau fokus dalam penguasaan bola, mencetak gol dan memetik kemenangan bukanlah hal yang sulit.
Situasi ini pernah dilakukan oleh tim-tim yang menjadi lawan Mourinho, seperti Barcelona, Manchester City, dan juga Bayern Munchen.
Namun, apakah taktik yang dicanangkan oleh Mourinho salah? Atau benar-benar sudah usang dan tidak memberikan kontribusi maksimal untuk tim?
Jawabannya tentu saja tidak, karena taktik atau formasi dalam sepak bola itu pastinya tidak akan pernah punah.
Lihat saja taktik tiki-taka atau total football yang disebut-sebut pernah ramai digunakan pada medio 80-90an, namun di era modern ini mampu dikembangkan lagi oleh Pep Guardiola kala melatih Barcelona di tahun 2008 dan juga Louis van Gaal di tahun 2012.
Keduanya tidak pernah disalahkan karena menggunakan formasi lama, hanya saja Pep dan Van Gaal didukung dengan materi pemain berkualitas hingga taktiknya berhasil dijalankan.
Sementara Jose Mourinho, bukan berarti para pemain Tottenham Hotspur tidak berkualitas, hanya saja skuat Mourinho saat ini masih belum memenuhi persyaratan yang sesuai diinginkan oleh sang pelatih.