Bagi pencinta sepak bola sejati, khususnya sepak bola Inggris, tentu sudah tahu betul siapa itu Jose Mourinho.
Seorang juru taktik asal Portugal yang kini menangani klub London Utara, Tottenham Hotspur ini sekarang cukup mendapat sorotan dari penggemarnya maupun pengamat sepak bola.
Bukan tanpa alasan, meski pada akhir pekan kemarin mantan pelatih Chelsea itu mampu memberikan kemenangan timnya atas Aston Villa dengan skor 2-0, namun tetap saja kualitasnya dalam meracik taktik mulai dipertanyakan.
Pasalnya, dua gol yang didapat oleh The Lilywhites dianggap sedikit berbau keberuntungan, di mana pada gol pertama yang diciptakan oleh Vinicius memanfaatkan kesalahan dari lini pertahanan tim tuan rumah, sedangkan gol kedua yang dikemas Harry Kane didapat melalui titik putih penalti.
Dengan kata lain, proses dua gol yang didapat itu bukanlah murni dari serangan yang dibangun awal oleh Tottenham Hotspur sendiri.
Di kancah domestik, Liga Primer Inggris pun performa Spurs terbilang kurang konsisten yang membuat mereka kini menempati urutan keenam di klasemen sementara dengan torehan 48 poin dari 29 pertandingan.
Padahal, biasanya tim yang ditangani oleh Mourinho jika tidak mampu menempati posisi puncak klasemen, minimal berada di urutan kedua atau ketiga.
Gaya bermain pelatih yang pernah menangani Real Madrid dan Inter Milan ini dikenal sebagai juru taktik yang mencanangkan negative football atau permainan yang mengutamakan pertahanan yang kuat lalu mengincar kemenangan melalui serangan balik.
Suka atau tidak, taktik dari pelatih yang menyebut dirinya The Special One ini nyatanya masih bisa membuahkan hasil dengan mendapatkan trofi saat ia masih melatih di Chelsea, Real Madrid, Inter Milan, dan Manchester United.
Kendati demikian, tidak sedikit yang mengkritik gaya bermainnya termasuk Cristiano Ronaldo saat keduanya bekerja sama di tahun 2011 lalu.