Pada masa modern sekarang ini, dunia sepak bola jelas sangat berbeda dengan beberapa dekade yang lalu.
Kalau dulu, setiap klub sepak bola banyak banget yang menghasilkan pemain dari produk akademi mereka ketimbang belanja pemain, kalau sekarang justru sebaliknya, uang yang berbicara daripada kualitas akademi.
Gak heran kalau banyak banget pelatih dari masing-masing klub yang dituntut harus bisa kasih gelar juara karena udah belanja banyak pemain yang pastinya menghabiskan uang dengan harga mahal.
Di sisi lain, nama besar klub juga harus dijaga baik-baik. Kalau enggak bisa juara, minimal bisa masuk empat besar di kancah domestik atau punya hasil yang cukup memuaskan.
Kalau banyak kalah dan permainan tim dianggep jelek, maka dengan sangat terpaksa pemilik klub yang punya uang harus coret si pelatih biar bisa jaga nama baik klub yang dia punya. Wajar juga pada akhirnya, sekarang ini banyak pelatih yang namanya mentereng harus nganggur karena dipecat oleh mantan klubnya.
Zaman sekarang ini semuanya mau instan, itu mutlak dan gak bisa dibantah. Sangat jarang ditemuin atau malah udah gak ada lagi klub yang pemiliknya bisa sabar untuk lihat timnya diproses kayak Manchester United di masa kepelatihan Alex Ferguson.
Uang berbicara, kalau Anda tidak bisa berikan hasil maksimal, mohon maaf silahkan kemasi barang karena posisi pelatih baru sudah siap didatangkan.
Kurang lebih begitulah ucapan perwakilan atau mungkin pemilik klubnya langsung buat si pelatih yang dianggap gagal kasih hasil terbaik. Terus siapa aja nih pelatih yang namanya mentereng tapi gak punya klub? Berikut ulasannya nih kawan:
Klub pertamanya itu Derby County, klub divisi kedua di Inggris di mana dia hampir bawa timnya itu lolos ke Liga Primer di musim 2019-2020.