Fans Manchester United saat ini tentu akan sangat rindu dengan figur-figur sukses dibalik kostum nomor tujuh, seperti halnya George Best, Eric Cantona, David Beckham, Hingga sosok Cristiano Ronaldo yang terakhir kali mengenakan nomor punggung keramat ini sebelum ia memutuskan hijrah ke Real Madrid pada tahun 2009.
Memang, sepeninggalan Cristiano Ronaldo, tidak bisa dipungkiri bahwa para pemain yang mengenakan nomor keramat ini, bisa dibilang minim prestasi. Dimulai dari sosok Michael Owen, pemain yang sukses diawal karirnya bersama Liverpool ini, ternyata tidak serta merta membuat dirinya sukses mengenakan nomor punggung ini.Â
Tercatat, dari total 31 penampilan Owen bersama Manchester United, Ia hanya bisa melesakkan 5 Gol. Owen pun hanya sering menghangatkan bangku cadangan. Ia kalah bersaing dengan Chicharito dan Wayne Rooney kala itu.
Lanjut pada sosok berikutnya ialah Antonia Valencia. Pemain yang digadang-gadang kala itu akan menjadi suksesor nomor tujuh terbaik setelah Cristiano Ronaldo, ternyata juga tidak bisa menunjukan penampilan terbaiknya ketika mengenakan nomor ini.Â
Valencia yang dibeli dari klub Wigan saat itu hanya bisa melesakan 1 gol dari 30 penampilan selama mengenakan nomor punggung ini. Ia malah baru bisa merasakan kesuksesan bersama united, tak kala ia mengganti nomor punggungnya menjadi nomor punggung 25.
Kerinduan fans united akan sosok nomor keramat ini kemudian seakan terjawab. Ketika, tepat tanggal 26 agustus 2014, bintang Argentina Angel Di Maria memutuskan bergabung ke mancheseter united dengan durasi kontrak 5 tahun.Â
Harapan itu wajar, kesuksesan Di Maria menjuarai turnamen Liga Champion sebelumnya bersama madrid, membuat pelatih united kala itu Louis van Gaal sangat percaya bahwa ia adalah sosok yang tepat mengenakan nomor punggung tujuh. Apalagi, tipikal gaya bermain Di Maria yang merupakan sayap lincah dengan teknik olah bolah yang mumpuni, sering kali membuat dia bisa berperan sangat baik sebagai pemain sayap "bernomor tujuh".
Tentu kepercayaan itu segera dijawab Di Maria dengan gol perdananya ke gawang Queens Park Rangers melalui sebuah free kick cantik. Namun, sangat disayangkan, gol perdana itu ternyata tidak bisa membuat penampilan Di Maria menjadi lebih baik.Â
Praktis , permain yang lahir di Rosario, Argentina ini hanya bisa mencatatkan 3 gol dari 27 penampilannya selama berkostum Mancheseter United. Karirnya di United pun terbilang sangat singkat,  ia hanya semusim bermain  bersama united, hingga akhirnya memutuskan hijrah ke Paris Saint-Germain.
Sepeninggalan  Di Maria, sudah barang tentu fans United makin percaya bahwa kutukan nomor tujuh itu benar - benar ada. Namun, secercah harapan itu muncul tak kala seiring tuntasnya gelaran akbar Piala Dunia 2014 di Brasil, memunculkan sosok-sosok pemain muda berbakat, salah satunya yakni Memphis Depay. Sosok pemain muda ini sukses mengantarkan Belanda melaju hingga babak semifinal, dan Belanda saat itu keluar sebagai juara ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Brasil.
Kesuksesannya  ini sudah barang tentu membuat dirinya menjadi rebutan klub-klub top Eropa.  Terlebih, ia juga sukses mengantarkan PSV Eindhoven kala itu menjuarai Eredivisie musim 2014-2015. Â
Hal ini  menjadikan united saat itu sangat ingin mendatang bintang muda ini.  Terlebih lagi, keberadaan sosok Louis van Gaal yang turut andil mengorbitkan Depay di Timnas Belanda, semakin melapangkan jalan Depay menjadi suksesor nomor tujuh united selanjutnya.
Jawabanya jelas, Louis van Gaal pun tak ragu untuk memberikan nomor  punggung tujuh kepada pemain bertinggi badan 176 cm ini. Dengan postur badan kekar di usia yang masih muda, Memphis memang diharapkan bisa membawa perubahan pada lini serang united. Tetapi apa daya, ekspektasi tinggi terhadap Depay berbanding terbalik dengan performa Depay yang jauh dari kata sempurna.Â
Depay hanya bermain sebanyak 33 penampilan, dan hanya menciptakan 2 gol selama dua musim berkostum united. Hal ini diperparah lagi, dengan catatan buruk saat musim 2016-2017, dimana ia hanya bermain selama kurun waktu 20 menit di ajang premier league, itu pun sebagai pemain pengganti. Kutukan nomor tujuh pun seakan berlanjut, karena sang pemain akhirnya harus rela pindah ke Lyon.
Kini, setelah menanti hampir dua musim, Alexis Sanchez kemudian menjadi suksesor terbaru yang berjuang untuk mengatasi beban itu, hal ini karena keempat pemain yang sebelumnya mengenakan nomor punggung itu gagal total.Â
Oleh karena itu, Alexis Sanchez tampaknya harus berjuang keras mematahkan kutukan Nomor tujuh di Manchester United. Semoga, dengan pembuktian Golnya saat melawan New Castle United pada pekan ke delapan Liga Inggris menjadi kebangkitan bagi dirinya, setelah ia hanya sempat terpinggirkan dalam beberapa pertandingan.
Sekali lagi, nomor punggung yang dikenakan bintang united sbelumnya bukan hanya sekedar angka dan simbol. Citranya akan menjadi buruk, Â dan berujung kutukan, ketika tidak ada sosok pemain yang bisa mewarisi kesuksesannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H