Mohon tunggu...
Yohanes Karol Hakim
Yohanes Karol Hakim Mohon Tunggu... -

Freelance Writer .

Selanjutnya

Tutup

Bola

Euro Under 21 Ajang Lahirnya Bintang Baru Eropa

20 Juni 2015   18:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:42 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyelenggaraan UEFA European Under-21 memasuki edisi kedua puluh. Ajang yang dikenal sebagai kompetisi sepakbola bagi para pemain muda berbakat eropa ini, tentu mengingatkan kita pada nama-nama besar pesepakbola seperti Laurent Blanc, Davor Suker, hingga bintang Jerman era tahun 1980 hingga 1990 yaitu Rudi Voller. Para pemain tersebut pernah menjadi pemain terbaik, dan selepas ajang tersebut mereka bisa melanjutkan kesuksesan dalam karirnya pada level senior.

Ajang European under-21 sendiri memang dikenal sebagai batu loncatan bagi para pemain muda Eropa untuk mengembangkan karirnya. Kompetisi ini juga menjadi ajang promosi bagi para pemain muda agar bisa diincar oleh klub-klub top Eropa. Namun bagi sebagian pemain muda potensial yang tersisih dari persaingan di level klub, ajang ini adalah gerbang awal untuk memperbaiki karir. Pemain berjuluk Metronom Andrea Pirlo pernah menjadikan ajang ini sebagai tempat pembuktian bagi dirinya setelah gagal bersinar bersama klub Inter Milan dan Brescia.

Saat kompetisi European Under-21 tahun 2000, publik sepakbola Italia tentu jauh lebih mengenal sosok Delpiero serta Totti ketimbang Pirlo. Namun Pirlo dapat menyita perhatian publik Italia sebagai bintang baru Italia. Pada ajang tersebut ia keluar sebagai pencetak gol terbanyak sekaligus pemain terbaik. Melalui ajang ini nama Pirlo semakin bersinar. Ia lalu sukses mengembangkan karirnya, hingga menjadi bagian penting dari kesuksesan klub AC Milan serta Tim nasional Italia pada Piala Dunia tahun 2006. Prestasi yang diraih oleh Pirlo menjadikan dirinya menjadi salah satu pemain tersukses Italia.

Hal yang sama juga dialami oleh nama besar lainnya Luis Figo. Meski gagal meraih juara pada ajang European under 21 tahun 1994, Figo tetap keluar sebagai pemain terbaik pada kompetisi tersebut. Ia bersama Rui Costa juga tercatat menjadi bagian penting dari generasi emas sepakbola Portugal atau Golden Generation. Para pemain yang tergabung dalam generasi emas Portugal juga akhirnya menjadi kerangka utama tim senior Portugal. Sejak saat itu kompetisi European under 21 memang selalu menjadi referensi utama bagi para pelatih tim nasional senior Eropa untuk merekrut para pemain muda potensial.

Ajang ini juga dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih klub untuk mencari pemain yang dapat melengkapi tim mereka. Melalui kompetesi inilah nama Petr ÄŒech, kiper asal Republik Ceko akhirnya menjadi pilihan utama Jose Mourinho. Ia dipilih untuk menggantikan peran Cudicini sebagai kiper di klub Chelsea, setelah sebelumnya sukses menjadi pemain terbaik pada penyelenggaraan European Under 21 tahun 2002.

Raymond Domenech yang ketika itu melatih tim Perancis under 21 sempat memuji kehebatan kiper bertinggi badan 196 cm tersebut. Ia mengatakan bahwa Petr ÄŒech adalah kiper terbaik, yang tidak hanya besar badannya namun ia bisa membuat perbedaan dalam suatu pertandingan dengan cara ia bermain.

Tetapi sejarah mencatat bahwa pemain terbaik yang lahir dari kompetisi ini ternyata tidak serta merta bisa meraih kesuksesan dalam karir selanjutnya. Alberto Gilardino, Klaas Jan Huntelaar, serta Royston Drenthe adalah bukti para pemain terbaik kompetisi ini yang karirnya tidak secemerlang para pemain terbaik lainnya.

Royston Drenthe misalnya, pemain terbaik pada kompetisi tahun 2007 ini bisa dibilang adalah pemain yang paling buruk dalam melanjutkan karirnya selepas kompetisi. Sempat diprediksi menjadi bintang baru Real Madrid, Drenthe malah tidak berkembang selama bermain bagi Real Madrid. Karirnya pun mengalami penurunan drastis, hingga saat ini ia hanya bermain bagi klub Reading di kasta ke dua Liga Inggris.

Berkaca dari rekam jejak lahirnya para pemain muda terbaik pada kompetisi ini, sudah sepatutnya para bintang muda berbakat seperti Harry Kane (Inggris), Emre Can (Jerman), Stefano Sturaro (Italia), dan Tiago Ilori (Portugal) yang saat ini berlaga di turnamen Euro Under 21 tahun 2015 harus menjadikan kompetisi ini sebagai ajang pembelajaran untuk meraih kesuksesan menjadi pemain besar. Hendaknya kesuksesan yang diraih adalah langkah awal untuk mengembangkan karir. Konsistensi dan kerja keras haruslah menjadi pegangan, sebab hal-hal seperti inilah yang sering dilupakan oleh para pemain muda setelah meraih sukses pada ajang junior.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun