TEMUAN YANG BAIK ADALAH TEMUAN YANG DAPAT DITINDAKLANJUTI
Pernah mendengar istilah ini? Ya, betul bahwa tugas utama Auditor Internal salah satunya adalah memberikan rekomendasi atau saran. Namun saran seperti apa? Apakah hanya sekedar rekomendasi atau saran? Lalu hanya hilang begitu saja. Tentu tidak. Setiap masukan yang diberikan auditor adalah hal yang diharapkan dapat memberikan value added bagi organisasi. Oleh karenanya, temuan yang dihasilkan adalah temuan yang memang telah diramu dengan baik sehingga dapat dipahami dan ditindaklanjuti oleh auditee. Ada baiknya untuk sedkit memperbaharui informasi sebelum kita lebih lanjut membahas tema diatas dengan membaca ulasan kami pada artikel sebelumnya disini.
PEMBUKAAN
Sebagaimana diungkap oleh Sawyer's, Dittenhofer, dan Scheiner (2006) bahwa Auditor Internal bertugas melakukan kegiatan assurance secara objektif dan konsultasi independen. Para Auditor Internal merancang kegiatan ini guna memberi nilai tambah, mengevaluasi, dan memperbaiki operasi sebuah perusahaan. Lewat aktivitas audit internal, organisasi dapat mencapai tujuan yang ditargetkan dengan memakai pendekatan sistematis dan disiplin, terutama dalam mengevaluasi serta memperbaiki efektivitas kontrol, tata kelola, dan manajemen risiko. Jadi, mari kita hilangkan lebih dahulu anggapan bahwa pekerjaan Auditor Internal hanya sekadar mencari-cari kesalahan tiap divisi di perusahaan. Lebih lanjut, sebagai seorang Auditor Internal, selain dari kemampuan dan pemahaman prosedur audit tentunya dituntut untuk dapat menyajikan hasil dari apa yang kita temui di lapangan dalam bentuk temuan audit internal.Â
Perlu dipahami terlebih dahulu bahwa dalam sistematika pelaporan hasil audit internal berbeda dengan audit eksternal. Laporan Audit Internal ditujukan kepada pimpinan organisasi (direktur, pimpinan puncak manajemen), maka perlu diperhatikan bahwa cara pandang pimpinan organisasi adalah holistik (helicopter view). Artinya, dengan membaca laporan secara cepat, pimpinan puncak organisasi berharap mampu menangkap permasalahan yang disajikan. Untuk itu aspek bahasa dan tipografi pelaporan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bagi Auditor Internal sebagai penyusun laporan (Utami, 2018).Â
Dari poin diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa ini adalah bagian dari sebuah temuan. Lalu mengapa seorang Auditor Internal harus memperhatikan secara cermat mengenai temuan yang disajikan? Karena sejatinya, sebuah Laporan Hasil Auditor Internal menurut (Rustendi, 2017) bertujuan untuk:Â
1. Menginformasikan (to inform), yaitu melaporkan hasil penugasan audit sebagai bagian dari akuntabilitasnya dan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan terhadap informasi yang andal/reliabel;Â
2. Meyakinkan atau mengajak (to persuade), yaitu menyampaikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan hasil audit bermanfaat bagi manajemen dan berpengaruh signifikan terhadap perbaikan organisasi sehingga memberikan keyakinan kepada manajemen untuk mengambil langkah tindak lanjut yang diperlukan;Â
3. Menghasilkan (to get result), yaitu laporan hasil audit dapat mendukung manajemen dalam melakukan tindakan korektif yang memiliki nilai tambah bagi organisasinya.
PENGERTIAN TEMUAN AUDIT INTERNAL
Pada artikel sebelumnya, telah dijelaskan mengenai pengertian dari Temuan Audit Internal dari pelbagai para sarjana. Untuk sekedar memperbaharui ingatan kita, kami sampaikan pengertian tersebut.