Analisis Penyebab Utama dan Dampak Banjir di Kapuas Kalimantan Tengah Tahun 2023 - 2024

Bencana banjir kerap menjadi hal yang sangat merepotkan bagi masyarakat terutama masyarakat yang terkena dampak dari banjir itu sendiri. Kabupaten Kapuas atau yang sering disebut sebagai kota air, bencana banjir di kabupaten Kapuas cukup sering terjadi di karenakan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, analisis penyebab serta dampak dari banjir perlu dilakukan untuk mitigasi bencana di masa yang akan datang. 

Saya mahasiswa  Universitas Lambung Mangkurat, Geografi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Yohanes Adventino Sigit Chandra dengan NIM 2410416110025 dari kelas A angkatan 2024. Di mata kuliah Penginderaan Jauh yang dibimbing oleh Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., akan melakukan analisis terkait bencana banjir yang sering melanda Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah tahun 2023-2024. Analisis akan saya sajikan dalam bentuk framing text di bawah ini : 

Tabel 1 / dokpri

Tabel 2 / dokpri

Tabel 3 / dokpri

Tabel 4 / dokpri

Tabel 5 / dokpri

Tabel 6 / dokpri

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari hasil Framing text di atas adalah tingginya intensitas curah hujan di Kabupaten Kapuas pada tahun 2023-2024 menjadi penyebab utama dari bencana banjir yang melanda kota tersebut. Selain itu adapun penyebab lain banjir di Kabupaten Kapuas yakni kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersumbatnya gorong-gorong dan sistem air di Kabupaten Kapuas. 

Adapun dampak yang ditimbulkan dari bencana banjir itu sendiri antara lain banyak bangunan seperti rumah, fasilitas umum, fasilitas pendidikan dan sarana transportasi. Selain itu bencana banjir menyebabkan lingkungan menjadi kotor karena air yang naik membawa banyak kotoran dan bakteri, hal ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit. 

Walaupun demikian, respon cepat dari beberapa instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Kapuas dapat mengurangi dampak berkepanjangan bagi masyarakat yang terdampak banjir.