Jika ingin menikmati panorama laut maka penumpang kelas IIB dan IA bisa bergabung dengan penumpang ekonomi di geladak kapal, namun harus hati-hati karena jika gelombangnya besar maka pijakan anda menjadi tidak seimbang. Pada musim-musing tertentu seluruh sisi kapal akan terisi penuh karena penumpang melebihi kapasitas. Biasanya penumpang-penumpang ini akan menempati ruang-ruang kosong yang ada di kapal.
Panorama Laut
Lamanya perjalanan tidak akan membuat anda merasa bosan, karena kita dapat mengunjungi berbagai daerah lain yang tidak pernah didatangi sebelumnya meski hanya sebatas pelabuhannysa saja. Panorama gugusan pulau dengan pasir putih di Makasar ataupun deretan hutan bakau seperti di Kalimantan dapat kita nikmati dalam sekali perjalanan. Bagi penumpang yang memiliki hobi fotografi maka banyak objek yang bisa diabadikan dari pengalaman berhari-hari di lautan. Terkadang mungkin terasa membosankan karena kita bisa seharian tidak melihat pulau, hanya lautan sejauh mata memandang, namun buih-buih putih yang "berlari" di sisi kapal membuat perjalanan ini penuh sensasi. Sesekali lumba-lumba menghampiri kapal dan berlenggak lenggok di lautan seolah-olah mencari perhatian para penumpang yang memenuhi geladak kapal. Ikan terbang atau ikan indosiar seperti sebutan anak-anak juga tidak ketinggalan menujukkan aksinya dengan sesekali terbang dan menyelam lagi.
Anda juga dapat menikmati Matahari terbit atau terbenam yang cahayanya samar-samar membuat lautan menjadi kemerahan. Suasana malam di tengah laut memang sedikit menyeramkan karena kapal sebesar itu sangat kecil di tengah lautan yang begitu luas, namun bintang-bintang yang bertebaran di langit mengubah suasana menjadi romantis. Jika anda berpergian dengan istri/suami atau kekasih maka anda bisa menikmati panorama malam di geladak kapal atau cafetaria di buritan kapal sambil menikmati makanan ringan. Oleh karena anginnya cukup kencang --terutama di haluan kapal-- maka sebaiknya anda menggunakan jaket yang agak tebal. Jika beruntung maka anda dapat melihat bintang jatuh dan segeralah membuat permintaan, siapa tahu permintaan anda akan terkabulkan. Perlu diketahui bahwa Kapal Laut juga memiliki berbagai fasilitas hiburan seperti biskop, bar, atau karaoke jika anda jenuh dengan perjalanan yang cukup jauh.
Memahami Karakter Tempat
[caption id="attachment_172008" align="alignleft" width="196" caption="Pelabuhan Kota Larantuka"]
Semua orang pasti berharap perjalanannya akan lancar-lancar saja tanpa mengalami masalah, oleh karena itu persiapan harus matang dan terencana. Banyak orang yang mengatakan bahwa kita harus mempersiapkan diri jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan misalnya kapal tenggelam, maka dianjurkan menyiapkan sejumlah hal. Setidaknya setiap orang dianjurkan untuk memiliki sebuah "tas pinggang" yang isinya berupa permen atau cokelat, pluit, senter dan benda lain untuk membantu kita bertahan hidup sebelum ditemukan oleh tim SAR.
Akan tetapi hal lain yang sering tidak diperhatikan adalah karakter setiap pelabuhan atau daerah yang disinggahi kapal sebelum sampai di tempat tujuan kita. Ketidaktahuan akan karakter tempat yang disinggahi menyebabkan beberapa penumpang sering mengalami kehilangan benda berharga atau aksi kejahatan lainnya. Mengenai hal ini penumpang bisa bertanya kepada penumpang lainnya atau crew kapal yang ada sehingga lebih berhati-hati jika ingin membeli sesutu atau sekedar menikmati suasana di sekitar pelabuhan. Sebaiknya penumpang yang ingin turun ke pelabuhan membawa uang secukupnya saja, jika ingin membawa dompet maka harus lebih berhati-hati. Kejahatan yang biasa terjadi di pelabuhan adalah gendam dan copet dengan cara klasik atau saku tempat anda menaruh dompet akan disobek dengan menggunakan silet sehingga dompet anda akan raib. Selain kejahatan di pelabuhan, kejahatan juga sering terjadi di atas kapal terutama bagi penumpang kelas ekonomi. Oleh karena kelas ekonomi cukup terbuka sehingga semua orang bisa masuk maka sebaiknya anda menjaga barang bawaan sebaik mungkin ketika kapal sedang bersandar di pelabuhan tertentu. Jika anda ingin ke toilet maka titiplah barang anda pada penumpang lainnya.
Penumpang juga harus mendengar informasi dari petugas jika kapal merapat ke pelabuhan, khususnya berkaitan dengan waktu berlabuh sehingga anda dapat menghitung sendiri berapa lama anda akan berada di pelabuhan. Biasanya waktu berlabuh akan ditentukan oleh jumlah penumpang yang turun maupun naik dan pengisian bahan bakar atau kebutuhan kapal lainnya. Saya pernah hampir ketinggalan kapal di pelabuhan Batu Licin, Kalimantan Selatan karena tidak memperhitungkan waktunya secara tepat. Disarankan agar anda jangan turun di pelabuhan yang mobilitas penumpangnya sangat tinggi karena anda akan kesulitan untuk turun apalagi naik.
Berbagai pengalaman di Kapal Laut pasti membuat perjalanan anda penuh warna dan tak terasa anda sudah tiba di tempat tujuan. Bagi anda yang belum pernah mencoba perjalanan laut maka silahkan mencoba.
Semoga bermanfaat.
