Secara sederhana bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada seseorang dengan tujuan tertentu. Bahasa Indonesia hadir sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional  yang dipakai masyarakat dalam berkomunikasi. Terlebih pada penggunaan yang harus diperhatikan dalam tata ibadah digereja, sebagai masyarakat yang mencintai bahasa Ibu, maka tentu haruslah dipergunakan secara baik dan benar.Â
Meskipun demikian banyak diantara masyarakat Indonesia yang masih belum bisa menerapkan penggunaan bahasa yang baik dan tepat dalam konteks lisan maupun tulisan, terlebih di dalam ibadah gereja, seperti penyampaian firman Tuhan yang kian lama sudah digabung dengan bahasa Modern, meskipun pengguaan bahasa modern ini dapat menarik minat jemaat untuk lebih tertarik mendengar Firman Tuhan, tetapi secara harafiah penggunaan bahasa Indonesia secara yang tepat sudah mulai tersingkirkan. Ini adalah salah satu tantangan yang besar bagi gereja Indonesia dalam membawa majunya peribadahan di gereja yang ada di Indonesia.
Di dorong dengan kemajuan zaman yang kian melaju, maka tak jarang kita temui berbagai jenis bahasa, penggabungan bahasa antara kombinasi daerah dan bahasa gaul di dalam kegiatan di gereja. Hal ini dapat menghilangkan jati diri bahasa persatuan tersebut. Meskipun bahasa daerah adalah bahasa yang daerah yang disahkan namun penggunaannya pasti seharusnya dapat disesaikan berdasarkan domisili, situasi dan lain lain.
Maka diperlukan pembinaan yang lebih ekslusif mengenai pengenalan pentingnya berbahasa secara baik dan benar. Seiring adanya belajar di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diatur dalam kurikulum disetiap jenjang pendidikan, memang dapat memberikan edukasi yang baik, tetapi apabila tidak menerapkan hal tersebut sama halnya dengan sia-sia.
A. PENGERTIAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR Â DALAM IBADAH DI GEREJA
Bahasa Indonesia yang baik berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai sosial masyarakat. Sehingga dalam penggunaan bahasa Indonesia ini akan mengangkat bahasan mengenai penggunaan ragam bahasa yang bagaimana? dan apa? Maka dari segi penggunaan bahasa akan menimbulkan ragam bahasa formal dan non formal. Tentu hal tersebut sudahs sering terbesik ditelinga kita. Memang hal tersebut menjadi penentu bagaimana kita berkomunikasi. Seperti hal nya berkomunikasi pada saat berkhotbah di dalam gereja tentu akan berbeda jika pendegar firman adalah orang tua, anak-anak, dan remaja. Dimulai dari cara kesantunan berbahasa akan menjadi perbedaan.
Mengapa Gereja-gereja berbahasa Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan tepat? Lebih lanjut, diharapkan gereja-gereja berbahasa Indonesia pun dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat sehingga melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang tepat iman jemaat dapat dibangun dengan lebih sistematis melalui setiap pesan yang diutarakan oleh gereja.
B. ALASAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAKU JARANG DIGUNAKAN
Bahasa Indonesia yang baik dan benar atau bahasa yang baku yang sesuai dengan kaidah sudah jarang digunakan, meskipun bahasa yang baku wajib ditemukan ataupun dipakai dalam acara resmi atau formal, tidak menjadi penutup jalan bahwa di acara non formal tidak harus menggunakan bahasa yang baku. Dan tak jarang juga bahasa baku ini jarang digunakan hal ini disebabkan oleh adanya globalisasi dan westernisasi.
Disamping hal itu, dikarenakan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mempunyai beragam budaya, sehingga tiap budaya memiiki berbagai bahasa tersendiri. Masyarakat daerah lebih menekankan penggunaan bahasa daerahnya dengan jelimat di dalam kehidupan sehari-hari karena memang digunakan lebih sering, sehingga berbicara ataupun berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku akan lebih sulit dan terlihat kaku. Sebagai fakta yang dapat dilihat mengenai pasalnya bahwa bahasa Indonesia yang baku memang jarang digunakan, sama seperti halnya lebih sering dipakai di acara formal saja.
Bahasan kali ini merujuk pada penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan tepat dalam di gereja ibadah, tidak jarang terjadi kesalah pahaman di dalam gereja, timbunya kerancuan pada saat berkhotbah. Â Hal tersebut dapat memberi kesan arti atau makna kata yang lain. Seperti istilah Identitas sering disebut Indetitas, kata tulang bisa berarti paman dalam bahasa Batak, Â tetapi secara Bahasa Indonesia yang tepat akan berarti Tulang rangkian rangka tubuh manusia secara biologi.