Akhir bulan bukan berarti berdiam diri di rumah dan makan mie instant saja. Mengunjungi tempat estetik dengan makanan murah dan nikmat masih bisa kita serbu di Jogja.
Sebuah bangunan di Jalan Nyi Ageng Nis no.9 Yogyakarta mampu mengatasi keresahan isi dompet kita. Bakmi Jowo Mbah Gito sudah berdiri sejak 2008. Tidak perlu khawatir kehabisan, warung ini dibuka pukul 11.00 -- 22.00 WIB. Meskipun dikenal sebagai warung atau gubug, bangunan ini memiliki ruang khusus untuk pertemuan di lantai atasnya.Â
Tidak hanya dikunjungi oleh warga setempat, beberapa tokoh dan artis di Indonesia pernah menikmati Bakmi Jowo ini. Diantaranya adalah Baim Wong (aktor, youtuber), Bunga Citra Lestari (BCL, penyanyi), Kaesang (putra bungsu Presiden Jokowi), seorang dokter yang sempat viral tahun 2022 yaitu Dr. Richard Lee, hingga Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI).
Soal rasa tidak perlu diragukan lagi. Mbah Gito menggunakan bahan - bahan yang berkualitas sehingga menarik pengunjung untuk datang kembali. Salah satunya adalah dengan menggunakan ayam kampung asli. Mbah Gito (2020) mengungkapkan,"Simbah itu betul2 bakmi jowo, ayamnya ayam kampong telurnya telur bebek, kalo orang lain kan kebanyakan ayam potong, simbah gak mau. Ayam yang liar, yang sobo sawah, sobo alas (beneran dilepas mbah) haaa itu saya juga punya orang untuk ngumpulke itu, jadi gak sembarangan, rasanya kan lain, harganya juga, simbah kalo terlalu murah gak bisa, ayamnya saja ayam kampong kan mahal."
Tidak hanya menonjolkan soal rasa, bangunan dari warung ini sangat menarik hati. Mbah Gito sendiri yang merancang desain bangunan ini. Mengambil konsep kehidupan sederhana di pedesaan yang direalisasikan dengan menggunakan material kayu. Kayu tersebut berasal dari bekas kandang sapi. Selain penggunaan kayu sebagai ciri khas budaya Jawa, mereka menampilkan budaya melalui seragam pegawai Warung Bakmi ini. Karyawan laki-laki menggunakan atribut seragam surjan dengan motif lurik dan karyawan perempuan menggunakan kebaya. Kedua cara ini menjadi bukti bahwa budaya tradisional bisa diaplikasikan sebagai konsep ruang.Â
Untuk menambah rasa kedekatan dengan budaya Jawa, warung ini memberikan alunan musik berupa suara gamelan. Dengan begitu, wisatawan bisa merasakan kehangatan berada di tengah keluarga Jawa. Ukiran kayu di tengah ruangan menambah kesan artistik. Sebelum masuk ke dalam warung, wisatawan juga disuguhkan beberapa ukiran alat musik tradisional di atas bangunan. Â Di pintu utama dan dekat kasir terdapat semacam patung manusia. Patung ini menjadi salah satu objek foto wisatawan.
Fasilitas duduk yang ditawarkan berupa kursi Panjang atau secara lesehan. Material kursi yang digunakan sama dengan yang digunakan pada bangunan warung ini yaitu Kayu Trembesi dan Kayu Jati. Kayu Trembesi merupakan salah satu kayu hutan dengan berat jenis sedang sehingga cocok dibuat sebagai furnitur. Kualitas kayu Jati sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain kuat, kayu Jati juga tahan lama.
Menu makanan yang ditawarkan antara lain mi godhog, nasi goreng, Magelangan godhog/ goreng, ayam rica-rica, dll. Untuk minummannya ada jahe gula batu, wedang uwuh, es saparela, dll. Seiring berjalannya waktu, Warung Mbah Gito semakin ramai dikungjungi wisatawan. Mbah Gito merebak menjual beberapa oleh - oleh seperti keripik kentang dan berbagai jenis kerupuk.
Setelah melihat beberapa foto menu & ke-estetikan ruangnya, siapa sih yang tidak berminat untuk berkunjung? Tunggu apalagi, kelengkapan informasi bisa diakses melalui web atau akun instagram @bakmijowombahgito.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H