Naskah Drama Bulan Bujur Sangkar
Drama satu babak
Di berbagai Negara Drama merupakan salah satu karya sastra yang selalu banyak di minati oleh semua orang termaksud ilmu-ilmuan. Drama juga bisa di ungkapkan dalam bentuk sederhana dan singkat. Di dalam drama juga banyak mempunyai keunikan nya contoh nya pementasan di atas pangung, drama juga bisa dituangkan dalam bentuk dialog yang mengambarkan konflik kisah kehidupan seorang yang di pentas kan.
Naskah drama yang akan di analisis menggunakan stilistika sebagai objek kajiannya. Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa stalistika adalah ilmu yang mempelajari dengan menggunakan gaya dan bahasa dalam sebuah karya sastra.
Tentunya, juga dalam sebuah naskah drama,puisi,cerpen dll pasti menggunakan citraan agar bisa membangkitkan pikiran dan perasaan pembaca, objek-objek yang digunakan adalah pikiran,perasaan,tindakan agar bisa menimbulkan pembayangan imajinasi pembaca.Â
Naskah drama yang berjudul "Bulan Bujur Sangkar" karya Iwan Simatupang terdapat berbagai berbagai citraan yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam lagi.
ORANG TUA (Sibuk menyiapkan tiang gantung).
Kau siapa mengapa. Betapa megah. Hidupku seluruhnya kusiapkan untuk mencari jenis kayu termulia bagimu. Mencari jenis tali termulai bagimu. Enam puluh tahun lama nya aku mengeliling bumi, peggunungan, lautan,padang pasir .
Masuk pemuda, bertampang liar, letih,dan mentang mitraliur. Ia kaget, melihat tiang gantung dan orang yang berdiri tenang di sampingnya.
Orang tua
Tunggu jangan kau tergesa- gesa. Mari kita tentukan dulu tegak kita masing- masing. Agar jangan silap menafsirkan peran kita masing-masing. Yang mematikan atau yang dimatikan.
Anak muda
Maksud Bapak?
Orang tua
Tingkah laku harus senantiasa sesuai dengan watak yang ingin di gambarkan.
( ia bisa mengambil mityaliuy dari tangan anak muda)
... agar dicapai kesatuan waktu, kesatuan ruang, kesatuan laku.
Anak muda
Bapak ingin bunuh saya?
Orang tua
Siapa hendak bunuh siapa?
Anak muda
Bapak ingij bunuh saya?
Orang tuaÂ
Membunuh kau? Aku? Hendak bunuh kau?
Anak muda
Ya, bapak hendak bunuh saya
Orang tua
Mengapa? Dengan alasan? Dengan tujuan apa kau harus membunuh kau?
Anak mudaÂ
Jahanam! Alasan! Tujuan!
Ia menyergap orang tua itu . Orang tua mengelak.
Orang tua
Tunggu dulu! Jangan terges. Tiap laku harus mentaati suatu gaya .
Anak mudaÂ
Laku? Gaya? Persetan semuanya? Yang penting bagiku adalah kesudahan lakon. Berakhir? Alangkah bahagianya aku bila aku tahu, akulah pembuat keakhiran itu.
Lagi ia menyergapi. Orang tua mengekal sigap.
Orang tua
maksudmu?
Anak muda
Lakon bapak berakhir kini! Aku lah yang mengakhirinya.
Orang tua
Lakon tak dapat diakhiri, tapi mengakhiri diri sendiriÂ
Anak muda
Tapi, sekali ia toh mesti tamat.
Orang tuaÂ
Tamat? Betapa kerap tamat justru permulaan?Â
Anak mudaÂ
Tanya yang bukan tanya; bila" tamat" . Ha ha ha. Apa yang terjadi sesudah mati? Tentu tak apa-apa, sebab mati adalah keakhirat mutlak.
Orang tuaÂ
Alangkah simpelnya, menganggap mati keakhirat mutlak
Anak muda
Kesudahan dan kemulaan, sama saja. Pokok. Mutlak.
Orang tua
Apa maksudmu dengan "Maut Mutlak" itu?
Anak mudaÂ
Lawan dari "kehidupan mutlak"
Orang tuaÂ
Maksudnya?
Anak mudaÂ
Kita. Bapak, aku . Aku yang hendak bunuh bapak
Orang tua
Sedang tadi?
Anak muda
Tadi? Tadi ... bapak yang hendak bunuh aku
Orang tua
Bagus! Bagaimana hal ini dapat kau jelaskan?
Anak mudaÂ
Entah. Mungkin karena waktu.
Orang tua
Karena waktu?
Anak muda
Kelanjutan waktu mengantarkan bapak ke taraf dimana kematian bapak bukan tak mungkin tapi menjadi kenyataan
Orang tuaÂ
Bukan kematian lagi? Lalu apa
Anak muda
Kematian bapak mengimbangkan dirinya sendiri
Orang tua
Lalu?
Anak muda
Kematian bapak menjadi kehidupan
Orang tua
Kematian ku menjadi kehidupan? Oh, alangkah indahnya kematian kalau begitu
Anak muda
Ini tiang gantung . Bukan kah begitu, pak?
Orang tua
Seperti kau lihat. Indah, bukan?
Anak muda
Punya siapa?
Orang tua
Saya
Anak muda
Sendiri?
Orang tua
Ya, sendiri.
Anak muda
Bapak seorang algojo?
Orang tuaÂ
Jelaskan dulu, apa yang kaumaskud dengan algojo itu?
Anak muda
Pelaksana hukum mati, kalau tidak salah.
Orang tuaÂ
Dari mana kau menarik kesimpulan bahwa aku punya sangkut paut dengan hukum, dengan hukuman, dan terlebih dengan hukuman mati?! Aku tak menyukainya!
Anak muda
Kalau begitu, apak kah arti tiang gantung ini? Fungsinya?
Orang tua
Fungsi nya adalah untuk membunuh seseorang
Terima kasihh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H