Di jalan kota
Langkah kecilmu meniti setiap lorong
Mengais rejeki di bawah mentariÂ
Tetes keringat mengguyur jalanmu
Menyapu debu, mencari harta tersembunyiÂ
Demi selembar rupiahÂ
Demi sesuap nasiÂ
Terik mentari tidak menghalangi jalanmuÂ
Dengan tongkat dan karung
Kau telusuri Setiap sudut kota
Yang terpinggirkannyaÂ
Yang terlupakanÂ
Tangan mungilmu tak henti mengaisÂ
Tak peduli setiap mata memandang hina
Kau tetap melangkah tegar
Senyum merekah di antara tumpukan sampahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!