Mohon tunggu...
Yohana Hartriningtyas
Yohana Hartriningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak lelaki, pernah berprofesi sebagai guru dan pernah menjadi buruh pabrik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Curhat Mantan Buruh: Cara Berpikir Buruh Cerdas dan Buruh Seadanya

26 April 2021   18:56 Diperbarui: 26 April 2021   19:05 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara semu saya akan mengatakan bahwa ada ribuan manusia yang merantau ke kota mengair rejeki sebagai pegawai pabrik di kota-kota berkembang. Tanpa bermaksud merendahkan tetapi hanya sebagai unsur penekanan saya akan sebut mereka "buruh". 

Jangan marah, saya pun pernah menyandang status buruh operator di sebuah pabrik garment meski ijasah saya saya dibilang terlalu tinggi. Alah sombong amat ya kesannnya, padahal karena kepentok keadaan perut yang butuh makan. Tidak hanya saya, di luar sana banyak pasti para sarjana yang terpaksa jadi buruh pabrik baik langsung sebagai level atas maupun merangkak dari bawah.

Memulai karier dari level paling bawah menurut yang saya lakukan tidak berat sebenarnya. Asalkan orang tersebut punya kemampuan yang menunjang alias nilai jual untuk bisa dilirik atasan. 

Dari pengalaman saya yang wira-wira beberapa pabrik dari posisi operator hingga naik beberapa level diatasnya beberapa pengalaman ini mungkin bisa membantu memuaskan rasa ingin tahu anda.

1. Hafal siapa atasan yang berpengaruh
Saat kita masuk pertama kali bekerja pastikan anda mengingat siapa atasan dan orang-orang yang punya pengaruh. Tidak usah tinggi-tinggi ke direktur lah paling tidak SPV di bagian anda.

Jika skill anda cukup menjanjikan baginya saya yakin orang tersebut tak segan memberikan catatan nama anda di meja HRD untuk di promosikan. 

Sekali lagi skill ya bukan cari muka, jika anda memperoleh promosi karena cari muka saya yakin posisi yang anda raih tak akan membuat anda nyaman karena kemampuan yang tidak mumpuni.

2. Cepat tanggap

Siapa sih yang suka dengan orang lelet apalagi ditempat kerja? Semuanya maunya cepat selesai dan cepat pulang bukan? Sayangnya saat masih bekerja banyak sekali saya menemukan orang lelet alias kurang cepat tanggap meskipun itu sebuah perintah kecil. Kalau sudah begini jangankan naik pangkat, jadi target uring-uringan pasti lah.

3. Inisiatif
Ini juga banyak saya temukan ditempat kerja, baik dari level bawah maupun pertengahan. Alasan "saya orang baru" percayalah itu tak akan membuatmu aman malah akan membuat para atasan menilai kerjamu akan memburuk ke belakangnya. 

Inisiatif jika tidak tahu bertanya, dan mencatat hal-hal penting serta cepat tanggap dan paham akan membuat kamu terkesan sebagi orang yang pantas dilirik. 

Saya terkadang heran generasi sekarang kok banyak sekali yang tidak punya inisiatif, apakah karena disekolah mereka hanya menunggu disuapi pelajaran tanpa repot mencari sesuatu yang ingin dipelajari ya?

4. Tidak Egois
Operator itu bekerja secara tim, jika kamu dipromosikan paling tidak kamu akan jadi pemimpin regu kan? Bayangkan jika pemimpin regu egois pa yang terjadi dengan yang lain? Tunjukan ini disela waktumu, repot sih tapi demi Naik pangkat dan gaji tidak ada ruginya.

5. Kerja efektif
 Buruh seadanya akan memilih popoknya kerja tanpa inisiatif berpikir bagaimana cara menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Yap buruh yang cerdasa akan berpikir demikian bukan hanya karena mengejar posisi namun juga untuk membuat pekerjaannya lebih cepat selesai dan punya waktu sekedar untuk hal yang diinginkan untuk menjaga kewarasan tekan pekerjaan. Bukankah buruh juga perlu mental yang sehat?

6. Ijazah
Buruh yang kurang cerdasa akan berpikir setelah punya ijasah baru bisa naik pangkat. Itu salah. Meskipun katakanlah ijasah kita level SMP/SMA bisa saja mukin mencapai level leader atau SPV sesuai dengan bidang pekerjaannya. Jika anda cerdas dan ingin tetap merangkak naik adi sela kesibukan anda bekerja bisa kok mengambil sekolah khusus untuk meraih sisanya.

Demikian pengalaman saya yang bisa saya bagikan kepada anda. Kalau sekarang jangan tanya saya ngapain, saya sudah berhenti memuaskan rasa penasaran saya bagaimana caranya naik pangkat karena ada tuga dengan pangkat tertinggi. "Mencerdaskan generasi bangsa (saya)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun