Saat berangkat , kita selalu tahu rute mana yang harus diambil tanpa harus memikirkannya secara sadar. kita secara otomatis tau kemana arah yang akan kita tuju, biasanya lewat di jalan yang sama, . Namun, suatu waktu jalan tidak bisa digunakan hari itu karna perbaikan jalan. kini kita Β meluangkan waktu menganalisis rute alternatif ke tempat yang di tuju agar dapat mengambil rute tercepat. Apakah disana macet? Apakah lewat sana terlalu jauh untuk berjalan? apakah kita harus menggunakan anggkutan umum?
Respons kita terhadap dua skenario ini menunjukkan perbedaan antara proses berpikir yang lambat dan proses berpikir yang terjadi secara instan. Β Pemikiran sistem 1 Β adalah proses yang hampir seketika; ini terjadi secara otomatis, intuitif, dan dengan sedikit usaha. Itu didorong oleh naluri dan pengalaman kita. Β Pemikiran sistem 2 Β lebih lambat dan membutuhkan lebih banyak usaha.itu sadar dan logisΒ
Namun, bahkan ketika kita berpikir bahwa kita bersikap rasional dalam mengambil keputusan, keyakinan dan bias Sistem 1 kita masih mendorong banyak pilihan kita. Memahami keterkaitan kedua sistem ini dalam kehidupan kita sehari-hari dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan bias dalam keputusan kita --dan bagaiman kita menghindarinya.
Berpikir Sistem 1: Β respon otak kita cepat, otomatis, tidak sadar, dan emosional terhadap situasi dan rangsangan. Hal ini bisa berupa baca Β teks di papan Β tanpa sadar, mengetahui cara mengikattali sepatu tanpa berpikir dua kalii, atau secara naluriah melompati genangan air di trotoar.
Berpikir Sistem 2: Β Mode lambat, penuh usaha, dan logis di mana otak kita beroperasi ketika memecahkan masalah yang lebih rumit. Misalnya, pemikiran Sistem 2digunakan untuk mencari teman di keramaian, memarkir kendaraan di tempat sempit, atau menentukan kualitas terhadap nilai makan siang yang Anda bawa pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H