Saya menyadari bahwa kita perlu menguasai kompetensi inti coaching seperti
-kesadaran penuh (presence)
-mendengarkan aktif
-mengajukan pertanyaan berbobot.
Ketiga-tiganya perlu kita kaitkan dengan kematangan diri kita sebagaimana kerangka kompetensi pembelajaran sosial dan emosional CASEL yang menggunakan pendekatan sistematis dan menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid.
Bagi saya,upaya untuk terus meningkatkan Kesadaran Penuh (mindfulness) saya sebagai guru akan berperan sebagai dasar penguatan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional. Pada prinsipnya praktik kesadaran penuh merupakan segala aktivitas yang kita lakukan secara sadar. Apapun bentuk aktivitasnya - yang ditekankan adalah perhatian yang diberikan saat melakukan aktivitas tersebut. Meski demikian, terdapat juga praktik-praktik terpadu yang dikemas secara khusus untuk membantu kita. Praktik paling mendasar dan sederhana adalah melatih dan menyadari napas. Salah satu teknik melatih napas adalah Teknik STOP. Teknik ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, dan tanpa membutuhkan peralatan. STOP terdiri dari stop,take a breath, observe and proceed.
Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis (well-being) yang diadaptasi dari piramida K-For-Catanese (dalam Hawkins, 2017) yang menjelaskan bahwa kesadaran penuh dapat menciptakan kesejahteraan sosial dan emosional. Â Kesejahteraan sosial dan emosi akan membuahkan well-being. Implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Â Penerapan pembelajaran sosial dan emosional tidak hanya mencakup ruang lingkup kelas dan sekolah, namun juga melibatkan keluarga dan komunitas. Hal ini sejalan dengan prinsip pendidikan Tri Sentra (Tiga Pusat Pendidikan) salah satu gagasan Ki Hajar Dewantara yang menerangkan bahwa pendidikan berlangsung di tiga lingkungan yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dengan kesadaran penuh (mindfulness) maka saya akan lebih mudah belajar tentang paradigma berpikir coaching yaitu:
fokus pada coachee
terbuka dan ingin tahu
memiliki kesadaran diri kuat