Mohon tunggu...
yogy
yogy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hiduplah seperti bangau walau sudah terbang tinggi ujung ujungnya tetap jadi kecap

baca buku dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Salib Sejarah dan Dampaknya

26 Mei 2024   09:23 Diperbarui: 26 Mei 2024   09:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Salib Sejarah dan Dampaknya

Perang Salib adalah serangkaian konflik agama yang berlangsung dari abad ke-11 hingga ke-17 di Asia Barat dan Eropa. Konflik ini disokong oleh Gereja Katolik dan melibatkan umat Kristen Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab. Perang Salib berlangsung selama 200 tahun dan terbagi menjadi tujuh periode. Istilah "Perang Salib" dapat dimaknai secara berbeda tergantung dari pandangan penulis yang menggunakannya. Sejarawan seperti Giles Constable membatasi pengertian Perang Salib sebagai perang-perang yang dilakukan oleh umat Kristen di Tanah Suci semenjak 1095 hingga 1291, baik untuk membantu umat Kristen di negeri itu maupun untuk memerdekakan Yerusalem dan Makam Suci dari penjajahan.

a. Akibat dari Perang Salib

Perang Salib memiliki akibat yang signifikan pada sejarah Eropa dan Asia. Salah satu akibatnya adalah meningkatnya aktivitas perdagangan antara Eropa dan wilayah-wilayah yang dikuasai Laskar Salib di Tanah Suci dan kemudian di Bizantium yang direbut. Genoa dan Venesia mengalami perkembangan dengan adanya koloni-koloni perdagangan yang menguntungkan di negara-negara bentukan Laskar Salib di Tanah Suci dan kemudian di wilayah Bizantium yang direbut.

b. Pengaruh dari Perang Salib


Perang Salib juga mempengaruhi sikap Gereja Barat terhadap peperangan. Panggilan secara rutin untuk melangsungkan perang salib dikatakan membiasakan para klerus terhadap tindak kekerasan. Mereka juga memicu suatu budaya keagamaan yang mempromosikan perang sebagai cara untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang sudah diakui.

c. Dampak dari Perang Salib


Perang Salib memiliki dampak pada sejarah peradaban Islam juga. Penyebaran agama Islam ke Eropa menggunakan strategi peperangan, yang akhirnya terjadi Perang Salib. Perang Salib juga mempengaruhi perkembangan budaya dan teknologi di Eropa. Banyak barang-barang yang sebelumnya tidak dikenal atau jarang ditemukan di Eropa, seperti rempah-rempah, gading, batu-batu mulia, teknik pembuatan barang kaca yang maju, bentuk awal dari mesin, jeruk, apel, hasil-hasil tanaman Asia lainnya, dan banyak lagi, dibawa ke Eropa melalui perdagangan.

Namun, Perang Salib juga memiliki akibat negatif. Penganiaan terhadap orang Yahudi dalam Perang Salib I menjadi bagian dari sejarah panjang antisemitisme di Eropa. Perang Salib juga mempengaruhi kejatuhan Kekaisaran Kristen Byzantium, yang akhirnya jatuh pada tahun 1453 M.

Dalam kesimpulan, Perang Salib adalah serangkaian konflik agama yang memiliki akibat yang signifikan pada sejarah Eropa dan Asia. Perang ini mempengaruhi perkembangan budaya, teknologi, dan politik di Eropa, serta memiliki dampak pada sejarah peradaban Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun