Mohon tunggu...
Yogix EdiSaputro
Yogix EdiSaputro Mohon Tunggu... Guru - Ingin sukses

Teruslah berjuangan sampai titik penghabisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Pendidikan yang Diterapkan pada Saat Ini, di Bumi Pertiwi yang Kaya akan Budaya

7 Oktober 2019   13:07 Diperbarui: 7 Oktober 2019   14:25 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Pendidikan yang di terapkan di bumi Pertiwi(Indonesia) sekarang menggunakan kurikulum 13,yang mana pendidik tidak harus sering berdiri lagi di depan anak didiknya untuk menerangkan materi,melainkan anak didik yang harus menyiapkan materi untuk menjelaskan kepada teman lainnya,tapi siswa tidak harus benar karena juga masih ada guru yang mendampingi jalannya sistem pendidikan berlangsung.

Kurikulum 13 ini di wujudkan untuk menggantikan posisi kurikulum 2006 yang di juluki KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan).

Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013, Kurikulum 2013 diterapkan pada sekolah perintis, yakni pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Banyak yang setuju dalam k13 terutama orang tua, orang tua senang bilamana anaknya bisa belajar tanpa harus menunggu ujian,karena di k13 ini siswa mau dapat nilai ya harus belajar dan harus bisa mengapresiasikan kepada teman nya.

Meskipun banyak orang tua yang setuju tapi juga masih ada kelemahan yang kita harus tau yaitu pada mata pelajaran yang harus di pelajar hanya fakus pada pelajaran-pelajaran itu saja,dalam penerapan k13 pengajar hanya meminta anak didiknya yang menjelaskan kepada temannya,jadi siswa yang akan menjelaskan hanya mempelajari mata pelajaran itu saja dan tidak yang lain-lainnya.

Anak didik juga tidak lagi memiliki waktu banyak untuk membuat dirinya senang,yang mereka pikirkan hanya tugas,tugas,dan tugas dari guru yang harus di selesaikan.tidak bisa memiliki banyak waktu untuk belajar yang lainnya seperti halnya mengaji Al-Qur'an, mempelajari budaya-budaya Indonesia. Tapi tindakkan seperti itu salah yang harus di lihat dari peserta didik pada penerapan k13 ini ialah,peserta didik harus pintar-pintar membangi waktu untuk semua itu,dari membagi materi pelajaran dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia.

Kadar Budaya Yang ada di Indonesia itu juga mulai menuru,apakah di karenakan pemerapan k13 ini? Atau karena peserta didiknya yang kurang bisa membagi waktu?

Pendapat dari penulis di atas k13 itu bagus tapi lebih bagus lagi apabila peserta didik bisa memenejemen waktunya untuk belajar,mengaji,mempelajari budaya dan yang lainya.tapi sifat dan mental manusia berbeda-beda dengan itu bagus tidaknya penerapan k13 dalam sistem pendidikan ini tergantung pada anak didiknya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun